Teken Kerja Sama Pertahanan, Australia dan Korsel Makin Mesra

Di tengah ketegangannya dengan China, Australia mengunci kesepakatan dengan Korsel

Lukas Coch/Pool Photo via AP
Bendera miniatur ditampilkan pada upacara penandatanganan yang disaksikan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Gedung Parlemen, di Canberra, Australia, Senin, 13 Desember 2021. Moon melakukan kunjungan resmi dua hari ke Australia. Di tengah ketegangannya dengan China, Australia mengunci kesepakatan dengan Korsel.
Rep: Lintar Satria/Fergi Nadira Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk mempererat kemitraan. Kedua negara baru saja menandatangani kesepakatan pertahanan yang diraih dalam kunjungan Presiden Korsel Moon Jae-in. Moon merupakan pemimpin negara asing pertama yang berkunjung ke Australia sejak pandemi Covid-19.

Dalam kesepakatan senilai 1 miliar dolar Australia itu, perusahaan pertahanan Korsel Hanwha akan menyediakan senjata artileri, kendaraan pengiriman pasokan, dan radar pada angkatan bersenjata Australia. Kesepakatan ini merupakan kontrak pertahanan terbesar Australia dengan negara Asia.

Perjanjian ini dilakukan saat hubungan antara Australia dan China kian memanas. Baru-baru ini Australia mengumumkan pembangunan kapal selam tenaga nuklir bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris. China mengecam keras langkah tersebut.

Dalam kunjungannya pada Ahad (12/12), Moon bertemu dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan resmi antara dua negara ke kemitraan strategis yang komprehensif. Kedua pemimpin itu juga mengatakan akan bekerja sama dalam membangun teknologi energi bersih termasuk hidrogen serta memfasilitasi pasokan mineral penting yang dimiliki Australia.

Morrison mengatakan kontrak pertahanan ini akan menciptakan 300 lapangan pekerjaan di Australia. Satu divisi Hanwha akan beroperasi di Negeri Kanguru.

"Kontrak yang kami tandatangani hari ini saya kira berbicara banyak mengenai apa yang kami yakini kemampuan industri pertahanan Korea," ujar Morrison.

Moon mengatakan Korsel memiliki nilai-nilai yang sama dengan Australia dalam memandang geopolitik ke depan. Namun hubungan dengan China juga penting terutama dalam isu memperbaiki hubungan dengan Korut. "Karena itu, Korea Selatan fokus pada aliansi teguh dengan AS dan China, kami ingin hubungan yang harmonis," kata Moon.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk menjaga kawasan tetap aman. Kontrak terbaru ini akan membantu memodernisasi angkatan bersenjata Australia.

Baca Juga


"Kemampuan utama kendaraan baru adalah menembak dan bergerak cepat, menghindari serangan balik musuh, proyek ini akan meningkatkan dengan signifikan daya tembak dan keamanan kapabilitas artileri Australia," katanya.

Korsel merupakan mitra perdagangan terbesar keempat dan pasar ekspor terbesar Australia berdasarkan perjanjian perdagangan bebas yang berlaku sejak 2014. Tahun ini menandai 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

"Kami berbagi pandangan tentang peran demokrasi liberal di dunia saat ini dan khususnya di Indo-Pasifik," ujar Morrison usai menandatangani empat pakta dengan Korsel seperti dikutip laman Al Arabiya, Senin.

"Kami memahami betapa pentingnya bagi supremasi hukum untuk organisasi multilateral yang didasarkan pada tatanan dunia yang mengutamakan kebebasan. Negara-negara di kawasan kami sendiri dapat memiliki pilihan dalam ekonomi mereka, pilihan untuk perdamaian dan keamanan mereka," ujarnya melanjutkan.

Pembicaraan tersebut terjadi ketika Morrison tengah mencari hubungan keamanan yang lebih kuat dengan negara demokrasi yang berpikiran sama dalam upaya untuk bertindak sebagai peningkatan ketegasan China di Indo-Pasifik.

Sebelumnya, Beijing marah dengan pakta Australia dengan AS dan Inggris yang diumumkan pada September untuk membantu membangun armada kapal selam nuklir baru. Menurut China dan beberapa negara ASEAN, kemitraan baru yang dinamakan AUKUS itu akan memicu perlombaan senjata di wilayah tersebut.

sumber : Al Arabiya/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler