BNPB: Sebanyak 2.841 Bencana Alam Terjadi Sepanjang 2021

Secara kumulatif, lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi akibat bencana

Antara/Umarul Faruq
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban di jalur material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Rabu pukul 10.30 WIB hari ini berjumlah 41 orang dan 12 orang dalam proses pencarian.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan sebanyak 2.841 kejadian bencana alam terjadi sepanjang tahun 2021. Peristiwa bencana alam yang terjadi didominasi peristiwa banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan kebakaran hutan.

"Di awal November 2021 sendiri, atau di bulan November 2021, telah terjadi 424 kali kejadian bencana yang menyebabkan 30 orang meninggal dan hilang serta 62 orang lainnya mengalami luka-luka," kata Suharyanto dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (13/12).

Suharyanto menjelaskan, secara kumulatif, lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi serta mengakibatkan 1.124 unit rumah mengalami kerusakan. Sementara itu, bencana alam pada November 2021 lalu didominasi oleh bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem atau angin kencang.

"Korban meninggal disebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem sedangkan kerusakan rumah paling banyak disebabkan karena bencana banjir," ujarnya.

Selain itu, Suharyanto mengungkapkan terjadi kenaikan bencana jika dibandingkan dengan November 2020. Pada 2020 lalu terjadi sebanyak 355 kejadian bencana. Sementara di tahun 2021 naik menjadi 424 kejadian bencana.

"Kemudian kenaikan juga terjadi pada korban meninggal sebesar 73,7 persen, korban luka-luka naik sebesar 59 persen, dan jumlah korban mengungsi dan terdampak yang naik drastis sebesar 153 persen. Namun demikian terdapat penurunan sebesar 80,8 persen pada jumlah yang rusak," paparnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler