Investree Dorong Pelaku UMKM Lewat Pembiayaan Digital
Fintech lending Investree berupaya membantu pelaku UKM bounce back
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fintech lending Investree berupaya membantu pelaku UKM bounce back. Hal ini sesuai tagline #GrowStron6er. Data per kuartal III 2021 menunjukkan, jumlah fasilitas pinjaman tumbuh sebesar 78 persen dari Rp 7,3 triliun pada 2020 menjadi Rp 13 triliun pada 2021.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan optimismenya terhadap pertumbuhan UKM di Indonesia. "Di tengah masa sulit ini, kami percaya semua orang terutama pelaku UKM dapat terus bertumbuh," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/12).
Menurutnya sebesar 30 persen kontribusi UMKM berasal dari ekosistem kemitraan digital yang Investree bangun dan lakukan dengan berbagai rekanan strategis. Selain itu, loan outstanding yang belum terbayarkan melalui platform kami berkontribusi sebesar 8,3 persen terhadap loan outstanding produktif negara ini.
"Kami juga terus meningkatkan pertumbuhan basis pemberi pinjaman (lender) baik dari individu maupun institusi. Jumlah lender naik sebesar 64 persen menjadi 47 ribu dan memperkuat dukungan dari institusi keuangan solid," ucapnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, Investree mengoptimalkan data dan teknologi untuk menghubungkan borrower dan lender secara terjangkau, cepat, dan efisien. Kini, Investree menjadikan bisnis pelaku UKM lebih mudah diakses dan terdigitalisasi dengan menghadirkan beragam solusi bisnis inovatif.
Salah satunya kolaborasi dengan Billtree, solusi digital untuk proses bisnis lebih mulus di mana pelaku UKM dapat memanfaatkan layanan faktur elektronik, cloud accounting, dan point of sales (POS) yang dimilikinya. Ada juga kolaborasi dengan AIForesee sebagai layanan penilaian kredit inovatif yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning untuk meningkatkan proses dan keluaran penilaian kredit UKM milik Investree agar lebih komprehensif.
Adrian turut menyorot kontribusi Investree terhadap pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui pembiayaan kolaboratif green financing. Contohnya proyek pembiayaan hijau untuk distributor motor listrik, Gesits Bali Pratama, serta sokongan pendanaan bagi UKM high impact dari lender institusi yang berfokus pada dampak sosial-ekonomi-lingkungan, responsAbility.
i-Con 2021 menyajikan sesi-sesi tentang tren terkini industri keuangan digital dan upaya revitalisasi UKM.