Omicron Masuk Indonesia, Menkes: Hindari Perjalanan ke Luar Negeri

Omicron berpotensi beri tekanan di fasilitas pelayanan rumah sakit di Indonesia.

Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menyikapi temuan kasus varian baru Covid-19 Omicron dengan kewaspadaan dan patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Langkah itu untuk menghindarkan penyebaran Covid-19 varian baru tersebut.

Baca Juga


"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun di tempat ramai," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers perkembangan Covid-19 secara virtual di Jakarta, Kamis (16/12).

Budi meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat sangat cepat. "Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari. Lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli yang 50 ribu kasus per hari," katanya.

Menurut Budi, meski kasus Omicron di sejumlah negara yang terjangkit meningkat cepat, tapi perawatan pasien di rumah sakit masih relatif rendah. "Kalau Delta biasanya 20 persen, ini (Omicron) lebih rendah. Tapi kita harus tetap waspada, karena 20 persen dari 100 ribu orang, itu sama dengan 2 persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang," katanya.

Budi mengatakan, Omicron berpotensi memberikan tekanan di fasilitas pelayanan rumah sakit di Indonesia, karena karakteristiknya yang cenderung cepat menular. Budi melaporkan kasus pertama Omicron di Indonesia dialami seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, berinisial N yang diketahui pada 10 Desember 2021.

Meski N saat ini telah dinyatakan pulih, kata Budi, Kemenkes juga telah mendeteksi lima kasus probable Omicron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia serta asing. Budi mengatakan upaya yang tepat menghadapi Omicron di Tanah Air adalah bersikap tenang, waspada dan patuh pada prokes.

Selain itu, Budi juga mengajak partisipasi masyarakat dalam upaya survailens bila memiliki riwayat kontak erat maupun perjalanan dari daerah terjangkit Omicron. "Kita juga harus percepat vaksinasi terutama pada lansia yang ke luar negeri. Pemerintah akan siapkan infrastrukturnya, rumah sakit, obat-obatan Molnuvirapir akan datang di akhir tahun ini," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler