Realitas Leeds dan Keniscayaan Akhir Kisah Marcelo Bielsa di Ellan Road
Ini bukanlah kekalahan mengerikan pertama Bielsa ketika berhadapan dengan Guardiola.
REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin nyanyian untuk Si Gila, Marcelo Bielsa di dalam Stadion Elland Road markas Leeds United tak akan lagi terdengar nyaring. Hal itu menyusul the Peacocks yang luluh lantak dicukur Manchester City pada lanjutan Liga Primer Inggris tengah pekan kemarin.
Berkunjung ke Etihad Stadium, anak-anak Yorkshire terbujur kaku usai dihantam tuan rumah Manchester City dengan skor akhir 0-7. Itu jadi kekalahan terberat Leeds dalam 102 tahun klub berdiri.
Bahkan dalam pernyataannya, Bielsa mengaku kekalahan tersebut merupakan hasil terburuk selama empat tahun ia memimpin Leeds United.
"Ya, tentu saja, bukan karena City bermain baik tapi lebih kepada betapa buruknya kami (Leeds) bermain. City bermain seperti ini sepanjang pekan. Namun, kami tak pernah bermain seburuk ini dalam empat tahun," demikian pernyataan Bielsa beberapa waktu lalu.
Pelatih kelahiran Rosario, Argentina pasangan badan. Bielsa mengakui ini bukan waktunya menghindar dan mencari alasan. Ia harus bertanggung jawab atas kekalahan memalukan ini.
"Tidak ada hal positif yang bisa diambil dari kinerja kami. Saya tak dapat menemukan apa pun yang dapat dihargai," sambung eks pelatih Athletic Bilbao.
Hasil ini menjadi tamparan keras bagi Bielsa dan Leeds khususnya para penggemar klub. Momen emosional pada Agustus 2020 saat ia sukses membawa Leeds kembali promosi ke Liga Primer Inggris seketika berbalik, kini teriakan dan dukungan atas Bielsa di Elland Road semakin sayup.
Salah satu pendukung Leeds, Jack menilai tujuh gol ke gawang Leeds merupakan neraka bagi the Whites. Dalam wawancara via telepon dengan Talksport dilansir The Guardian, Kamis (16/12) Jack menyebut era Bielsa bersama Leeds sudah habis.
Ini adalah waktu yang tepat untuk membuka lembaran baru bagi Leeds, setidaknya mempertahankan posisi mereka untuk tetap berada di kompetisi elit Negeri Ratu Elizabeth.
"Bielsa harus pergi, sederhananya, hanya itu yang bisa saya katakan tentang masalah tim saat ini. Ada manajer luar biasa di luar sana," kata Jack.
Loyalis Leeds itu menambahkan apabila ada dua nama calon pengganti yang cocok dalam misi klub untuk bertahan di Liga Primer Inggris yakni, Steve Bruce serta Sam Allardyce.
16 Tahun masa kelam Leeds bermain di divisi bawah hingga mengalahkan Blackpool 5-0 dan Nottingham Forest 7-3 untuk memastikan jatah ke Liga Primer seakan narasi lama yang tidak melekat di kepala Jack dan para pendukung Leeds lainnya.
Ketidak hadiran beberapa pemain penting seperti Patrick Bamford, Liam Cooper, dan Kalvin Phillips jadi soal saat menghadapi City. Selain itu materi pemain Leeds memang jelas berada jauh dibawah sang juara bertahan.
Tetapi, patut dicatat ini bukanlah kekalahan mengerikan pertama Bielsa ketika berhadapan dengan Guardiola. Entrenador berusia 66 tahun juga pernah dipermalukan ketika menangani Almeria. Ia menyerah dengan skor 0-8 oleh Barcelona asuhan Pep.
Sementara itu berkat hasil minor atas City, Leeds United saat ini berada di peringkat 16 klasemen dengan baru mengoleksi nilai 16 dari 17 pertandingan, tiga menang, tujuh imbang dan tujuh kekalahan. Mereka hanya terpaut lima angka dari jurang degradasi.
Bielsa menancapkan pengaruhnya bukan lewat jaminan trofi. Ia menjadi sosok underrated yang memang hanya diidolakan oleh segelintir orang. Representasi Bielsa hanya bisa diilhami oleh masyarakat Cile, klub kota kelahirannya Newell's Old Boys, kota Basque Spanyol, dan tim semenanjung Prancis Marseille.
Hari-hari bahagia untuk pendukung Leeds United telah berakhir, tak ada lagi keagungan yang didambakan oleh fan Leeds akan 'Work of Wonder' milik Bielsa, dan semuanya berbalik menjadi kekhawatiran akan nasib klub yang berdiri pada 17 Oktober 1919 silam itu.