Angkatan Laut AS Uji Senjata Laser Energi Tinggi di Teluk Aden
AS mengklaim uji coba senjata laser energi tinggi berhasil menyerang target terbang
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Amerika Serikat melakukan uji coba senjata laser berenergi tinggi di Teluk Aden, perairan yang memisahkan Afrika Timur dari Semenanjung Arab, pada Rabu (15/12) waktu setempat. Armada kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain itu mengklaim senjata tersebut berhasil menyerang target terbang.
“Selama uji coba, Solid State Laser ditembakkan dari Portland berhasil dan berhasil menyerang target pelatihan yang bergerak,” demikian bunyi pernyataan itu seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (16/12).
Sebelumnya, Angkatan Laut AS telah menguji coba senjata tersebut pada Mei 2020. Kala itu, mereka berhasil menonaktifkan sistem udara tak berawak saat beroperasi di Samudra Pasifik.
Uji coba senjata ini dilakukan di tengah ketegangan antara Iran dan Israel. Kedua negara yang telah menjadi musuh bebuyutan itu saling menuduh dan melempar tanggung jawab atas serangan yang menargetkan kapal laut yang terkait dengan masing-masing negara di perairan Teluk sejak Februari.
Negara-negara Barat mengatakan Iran berada di balik serangan pesawat tak berawak terhadap kapal tanker MT Mercer Street yang terkait dengan Israel di lepas pantai Oman yang menewaskan dua orang. Teheran membantah tuduhan itu.
Wilayah operasi Armada Kelima AS mencakup sekitar 2,5 juta mil persegi wilayah perairan dan mencakup Teluk, Teluk Oman, Laut Merah, dan sebagian Samudra Hindia. Uji coba senjata laser juga dilakukan ketika terjadi ketegangan mengenai apakah pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang ditinggalkan, akan berhasil atau tidak.
AS telah lama mengatakan jika diplomasi gagal dengan Iran, ia bersedia untuk beralih ke rencana B, tanpa mengungkap rinciannya. Sekutu Washington dan Israel telah menjadi tidak sabar dan berulang kali telah mengumumkan sedang mempersiapkan serangan militer terhadap sasaran nuklir Iran.