Songket Malaysia Masuk Daftar Warisan Budaya tak Benda UNESCO
Songket Malaysia dapat pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya tak Benda Kemanusiaan
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Songket Malaysia telah mendapat pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya tak Benda Kemanusiaan. UNESCO mengonfirmasi pengakuannya atas songket Malaysia di kantor pusat Paris, Prancis selama Sesi ke-16 Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya tak Benda yang dilakukan secara virtual.
Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia mengatakan masuknya songket ke dalam daftar warisan budaya tak benda juga meningkatkan kesadaran untuk melindungi budaya Malaysia dan mendorong generasi muda untuk mencintai budaya sendiri.
“Pengakuan oleh UNESCO ini meningkatkan kesadaran untuk melestarikan warisan berbagai budaya di Malaysia. Ini juga akan memotivasi generasi muda untuk tertarik pada tenun songket,” demikian pernyataan dari kementerian terkait seperti dilansir Malay Mail, Kamis (16/12).
Songket adalah kain sutra atau katun tenunan tangan dengan pola benang emas atau perak yang indah yang dapat dilihat di Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura. Benang-benang metalik pada kain songket, yang sebelumnya diperuntukkan bagi bangsawan pada abad ke-16, dipadukan di atas bahan dasar untuk menghasilkan tampilan yang berkilauan.
Malaysia saat ini memiliki enam warisan budaya tak benda di Daftar Perwakilan UNESCO. Keenam warisan budaya tak benda itu termasuk mak yong (tarian tradisional Melayu), dondang sayang (lagu cinta Melayu), silat (seni bela diri Melayu), pantun (puisi Melayu, termasuk bersama Indonesia), dan upacara Wangkang (Festival tongkang China untuk mengusir roh jahat).