Masuk Kelompok Prioritas, Ibu Hamil di Inggris Boleh Salip Antrean Vaksinasi

Ibu hamil di Inggris masuk dalam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

AP/Paul Grover/Daily Telegraph
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, kiri, menyaksikan seorang warga menerima vaksin Covid-19 dalam kunjungannya ke pusat perawatan primer Lordship Lane di London, Selasa, 30 November 2021. Ibu hamil di Inggris akan diprioritaskan saat mengantre vaksin Covid-19.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil di Inggris kini tidak perlu mengantre panjang untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19. Kebijakan itu keluar setelah Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) mempertimbangan bahwa ibu hamil termasuk kategori yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Menurut petugas medis, empat bayi baru lahir dan 17 calon ibu telah meninggal karena Covid-19 di Inggris sejak Mei. Sebanyak 96 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dan belum divaksin menunjukkan risiko infeksi secara signifikan lebih tinggi.

JCVI telah menambahkan kategori ibu hamil ke dalam enam kelompok prioritas bersama kelompok dengan masalah kesehatan serius. Artinya, ibu hamil akan mendapatkan perlakuan khusus di pusat vaksinasi dan mendapat prioritas dalam antrean demi memudahkan mereka divaksinasi.

Prof Wei Shen Lim, Kepala Covid-19 di JCVI, mengatakan bahwa mendapatkan vaksin akan jauh lebih aman bagi ibu hamil daripada terinfeksi Covid-19. Sementara itu, dr Edward Morris selaku presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists menyebut, sangat penting untuk ibu hamil untuk bisa dengan mudah mengakses vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ibu hamil yang mendapatkan gejala Covid-19 memiliki peningkatan risiko melahirkan prematur atau bayi lahir tak bernyawa," kata Lim, dilansir The Sun, Jumat (17/12).

Baca Juga



Data terbaru menunjukkan hanya seperlima wanita yang melahirkan pada bulan Agustus telah divaksinasi. Ahli sangat menyarankan agar semua ibu hamil divaksinasi sesegera mungkin.

Data baru mengungkapkan bahwa antara Mei hingga Oktober 2021, ada 1.436 ibu hamil dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Sebanyak 230 di antaranya menjalani perawatan intensif.

Dari semua ibu hamil tersebut, hanya 1,1 persen yang sudah mendapat dua suntikan vaksin Covid-19. Sebanyak 0,4 persen pasien ICU mendapatkan kedua dosis tersebut.

Angka-angka tersebut menunjukkan kekuatan vaksin dan membuktikan risiko Covid-19 parah jauh lebih tinggi untuk ibu hamil yang tidak divaksinasi. Calon ibu diketahui berada dalam bahaya yang lebih besar dari SARS-CoV-2 karena sistem kekebalan mereka lebih lemah.

Penelitian juga telah membuktikan bahwa vaksin aman dan bekerja dengan baik serta tidak membahayakan bayi. Jadi, ibu hamil bisa mendapatkan suntikan lebih cepat jika mereka segera memberitahu petugas vaksin untuk diprioritaskan.

Dr Gayatri Amirthalingam dari UK Health Security Agency mengatakan, vaksin yang digunakan di Inggris itu sangat efektif dalam mencegah komplikasi serius. Semua vaksin yang diberikan untuk ibu hamil memiliki catatan keamanan yang baik.

“Saya akan mendesak semua ibu hamil untuk berangkat dan mendapatkan vaksin Covid-19 tanpa menunda-nunda. Ini adalah cara terbaik untuk melindungi Anda dan bayi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler