12 Orang Tewas dalam Ledakan Gas di Pakistan

Belum jelas apa yang memicu gas sehingga menimbulkan ledakan.

Ilustrasi ledakan. Sebuah ledakan gas di sistem pembuangan limbah kota Karachi, Pakistan menewaskan sekurangnya 12 orang pada Sabtu (18/12) waktu setempat.
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebuah ledakan gas di sistem pembuangan limbah kota Karachi, Pakistan menewaskan sekurangnya 12 orang pada Sabtu (18/12) waktu setempat. Ledakan kuat itu juga melukai 13 orang lainnya.

Baca Juga


Petugas polisi senior Sarafar Nawaz Shaikh mengatakan, dua orang yang terluka meninggal dunia di rumah sakit sehingga jumlah korban tewas menjadi 12 orang. Juru bicara polisi Sohail Jokhio mengatakan, ledakan itu diduga kuat disebabkan oleh akumulasi gas di saluran pembuangan limbah di bawah sebuah gedung bank di lingkungan kota Shershah.

Jendela kaca pecah di gedung-gedung di dekatnya, sementara dampak ledakan juga merusak beberapa mobil yang diparkir di dekatnya dan menghempaskan puing-puing ke pompa bensin di sisi lain gedung. Jokhio mengatakan belum jelas apa yang memicu gas tersebut, tetapi tim ahli bahan peledak telah dipanggil untuk menyelidiki insiden ini.

"Investigasi sedang berlangsung untuk memastikan penyebab ledakan dan perawatan yang diperlukan diberikan kepada yang terluka," kata Pejabat Administrator Karachi, Murtaza Wahab dalam sebuah pernyataan di Twitter seperti dikutip laman Aljazirah, Ahad (19/12).

Seorang saksi mata bernama Mohammad Sameer mengatakan, dia tengah berada di sisi lain wilayah ledakan yang ramai beberapa saat sebelum ledakan, namun sempat pergi sesaat sebelum ledakan. Dia kemudian bergegas kembali ke lokasi insiden yang rusak untuk menyelamatkan para korban. 

"Alhamdulillah saya meninggalkan tempat itu jika tidak saya juga akan menjadi salah satu yang terkena dampak," katanya.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di media sosial menyampaikan belasungkawa dan doa sepenuh hati kepada para korban keluarga. Banyak saluran pembuangan limbah di Karachi telah ditutup, sebagian besar secara ilegal. Biasanya penutupan ini dilakukan dengan membangun struktur beton di atasnya.

Mukhtar Abro, seorang administrator lokal, mengatakan konstruksi ilegal di atas area limbah ledakan sedang dalam pemberitahuan untuk dikosongkan dan strukturnya harus dihancurkan. Karachi, yang bertanggung jawab atas 60 persen output ekonomi Pakistan, telah lama mengalami infrastruktur yang buruk, konstruksi yang tidak diatur, dan layanan kota yang gagal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler