Ini Biaya Penyelenggaraan Formula E dan Dampak Ekonominya
Pengeluaran FE ini akan tertutupi dengan hasil dari penyelenggaraan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Harian Formula E, Ahmad Sahroni, mengatakan, persiapan gelaran Formula E di Ancol, Jakarta Utara, diestimasikan menelan biaya sekitar Rp 100 miliar. Menurut dia, jumlah tersebut disalurkan untuk semua keperluan menyoal penyelenggaraan pada Juni 2022 nanti.
“Untuk pelaksanaan sendiri itu sekitar Rp 100 miliar, segala macem itu,” kata Sahroni kepada awak media, Rabu (22/12).
Ditanya dampak ekonomi dari jumlah itu, kata dia, dimungkinkan bisa mencapai 78 juta Poundsterling. Sahroni menambahkan, biaya commitment fee mencapai Rp 560 miliar sebelumnya sudah selesai dan tidak akan ada lagi pengeluaran apapun dari APBD. Sehingga, dirinya yakin, pengeluaran FE sejauh ini akan tertutup dengan hasil dari penyelenggaraan FE.
“Karena kalau nggak, nanti uang yang sudah dibayarkan untuk kontrak tiga tahun sebesar Rp 560 miliar itu, menjadi bagian dari pendapatan DKI,” tuturnya.
Lebih jauh, Direktur Jakarta Propertindo, Widi Amanasto, mengatakan, sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, sengaja didesain mirip Kuda Lumping. Menurut dia, desain itu diambil karena menjadi ikon nusantara.
“Sirkuitnya seperti kuda lumping ya, ikonik nusantara,” kata Widi, kepada awak media, Rabu (22/12).
Dikatakan, lintasan balap Formula E akan menempuh jarak sepanjang 2,4 Km. Sedangkan, lebar sirkuit Formula E akan membentang sekitar 16 meter. Khusus, rintangan dalam sirkuit itu, akan disertai lintasan naik turun, dan sudut cepat serta lambat, selain dengan 18 tikungan yang ada.
Hingga kini, persiapan untuk lintasan yang bisa digunakan dengan memanfaatkan jalur yang ada di Ancol, sekitar 60 persen. Sisanya, 40 persen diklaim para penyelenggara akan diselesaikan dalam waktu tiga bulan, penyelesaian akan dimulai pada awal tahun nanti.