Klopp Kesal Liga Inggris Enggan Terapkan Pergantian Lima Pemain

Klub-klub kecil menolak rencana ini karena hanya dianggap menguntungkan klub besar.

EPA-EFE/ROBERTO BREGANI
Reaksi pelatih Liverpool Juergen Klopp dalam sebuah pertandingan. Klopp kesal Liga Primer Inggris enggan terapkan pergantian lima pemain selama wabah Covid-19.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengungkapkan kalau para pemain telah mencapai batas fisiknya, lantaran padatnya jadwal pertandingan dan absen yang disebabkan Covid-19. Tapi yang membuat Klopp kesal adalah otoritas Liga Primer Inggris terus menolak permohonan klub untuk menambah slot pergantian pemain menjadi lima orang.

Sejumlah klub di Liga Primer mencatatkan kasus Covid di antara pemain dan staf tim utama dalam beberapa pekan terakhir. Hampir setengah pertandingan pada Boxing Day harus dibatalkan karena wabah Covid-19. Hal ini menyebabkan meningkatkan beban pemain yang bugar, serta pemain yang kembali dari Covid-19 dan cedera untuk pulih lebih cepat dari biasanya.

Tapi untuk bisa memenuhi persyaratan penambahan slot pergantian pemain, butuh kesepakatan minimal 14 dari 20 klub yang ada. Klub-klub kecil menolak rencana ini karena hanya dianggap menguntungkan klub besar.

''Ya mungkin itu benar (menguntungkan klub besar). Tapi masalahnya adalah intensitas pesepak bola kelas atas di Inggris sudah pasti di ujung tanduk,'' ujar klopp dikutip dari Skysports, Selasa (28/12).

Pelatih Burnley Sean Dyche menyebut pergantian lima pemain pengganti secara tidak proporsional menguntungkan klub besar, seperti Liverpool.

Namun menurut Klopp, Burnley mungkin saja tidak memiliki banyak pemain yang membela tim nasional seperti Liverpool. Sementara pemain klub papan atas sebagian besar diisi oleh pemain internasional.

''Ketika pemain kami memiliki tiga pertandingan, mereka tidak akan tampil untuk kami. Kami bicara tentang masalah yang pasti dimiliki beberapa klub dab beberapa pemain, tapi diputuskan oleh tim lain,'' jelas Klopp.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler