Produser: Ben & Jody Hadir dengan Genre Aksi, Filmnya akan Sangat Seru
Ben & Jody merupakan kelanjutan dari film Filosofi Kopi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film Ben & Jody hadir dalam genre aksi. Meskipun berbeda genre dari film pertama dan kedua, Ben & Jody tetap menjadi kelanjutan dari seri sebelumnya.
"Ben & Jody adalah film yang saya berani bilang akan sangat seru dan terasa action-nya ketika disaksikan di bioskop," kata produser Ben & Jody, Cristian Imanuell, dalam acara konferensi pers rilis official trailer dan poster Ben & Jody di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022).
Trailer menampilkan berbagai adegan aksi dan ketegangan yang disajikan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Cristian menjamin film ketiga dari semesta Filosofi Kopi sangat berbeda karena menawarkan petualangan baru.
Kali ini, kedua karakter utama, yang diperankan Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody), akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan. Angga mengatakan, Ben & Jody merupakan pengembangan dari cerita film Filosofi Kopi 1 dan Filosofi Kopi 2.
"Melanjutkan proyek ini lebih ke proyek persahabatan. Ada banyak proyek yang dikerjakan, tapi nggak tahu proyek ini selalu membawa kita kembali lagi," ujar Angga.
Angga memilih bermain-main dengan fantasinya untuk proyek lanjutan dari Filosofi Kopi. Ia membayangkan apa yang terjadi dengan karakter ini jika menjadi film aksi dan apa yang perlu diciptakan dalam genre aksi.
Angga membuat dan membangun desa fiksi Wanareja, menciptakan karakter baru Rinjani dan Tambora, menghadirkan cerita komunitas adat yang selama ini dipaksa menghadapi perubahan zaman, menampilkan sosok antagonis Aa Tubir (Yayan Ruhian), dan lain-lain.
"Ini fantasi yang saya ciptakan di sini melebarkan film universe Filosofi Kopi jadi lebih nyata," kata dia.
Sejak keluar dari Filosofi Kopi, Ben kini aktif membela kelompok petani yang melawan perusahaan. Jody sebagai sahabatnya setianya pun melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben.
Perjalanan ini menghadapkan mereka berdua dengan petualangan hidup dan mati melawan gerombolan pembalak liar pimpinan Aa Tubir. Hingga akhirnya, pertemuan Ben dan Jody dengan kelompok kampung adat membuka kembali kesempatan mereka melawan pembalak liar.
Selain menampilkan Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Yayan Ruhian, ada juga Hanna P Malasan (Rinjani), Aghniny Haque (Tambora).