Taliban Ucapkan Terima Kasih untuk Indonesia

Interaksi Indonesia dengan Taliban bukan berarti sebagai bentuk pengakuan.

Kemenlu RI
Dua pesawat yang mengangkut bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Afghanistan tiba di bandara internasional Hamid Karzai, Kabul.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pihak Taliban mengucapkan terima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia untuk rakyat Afghanistan. Indonesia mengirim dua pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan yang disalurkan melalui World Food Program.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, dalam proses mendatangkan bantuan, misi kemanusiaan Indonesia berinteraksi dengan pihak Taliban. Namun interaksi tersebut tidak terkait dengan pengakuan. "Ungkapan terima kasih ada terucap selama proses berjalan, antara lain oleh mereka (anggota Taliban) yang bertugas di bandara," ujarnya. kepada Republika.co.id, Senin (10/1/2022).

Menurut Teuku Faizasyah, saat penyaluran bantuan melalui WFP, pihak Taliban ada di tempat. Karena bagaimana pun mereka yang mengelola bandara. "Jadi diserah-terimakan dan kemudian penyalurannya melalui WFP dan memang wakil Taliban ada di tempat karena mereka yang mengelola bandara," paparnya.

Baca Juga


Seperti diketahui, kondisi kemanusiaan di Afghanistan menjadi perhatian dunia internasional, terutama setelah Taliban menguasi kembali negara tersebut. Bantuan-bantuan internasional terhambat karena belum ada satu pun negara yang mengakui pemerintahan Taliban. AS membekukan aset yang dimiliki pemerintah Afghanistan. Pejabat PBB mengungkapkan setengah dari total 23 juta penduduk di Afghanistan membutuhkan bantuan.

Indonesia mengirim dua pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan. Hal itu menjadi bentuk realisasi Indonesia untuk membantu negara yang tengah dilanda krisis tersebut. 

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, bantuan kemanusiaan ini merupakan tambahan dari bantuan kemanusiaan dan bantuan kerja sama pembangunan yang telah dijanjikan Indonesia atau telah dikomitmenkan Indonesia sebelumnya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan persnya saat melepas dua pesawat Garuda Indonesa berisi bantuan kemanusiaan di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (9/1/2022) dini hari.

 

Retno mengungkapkan, pesawat tersebut berisi kebutuhan makanan dan nutrisi yang diperlukan rakyat Afghanistan saat ini. “Dalam mempersiapkan bantuan kemanusiaan ini, Indonesia terus melakukan koordinasi dengan badan-badan PBB yang berada di lapangan, khusus World Food Program (WFO),” ucapnya. 

Retno menjelaskan, saat ini terdapat 23 juta penduduk Afghanistan yang terancam kelaparan. Jumlah tersebut melebihi separuh total populasi negara tersebut. Selain itu, lebih dari 3 jura anak-anak di sana turut terancam malnutrisi.
“WFP mengatakan, Afghanistan menjadi ‘krisis kemanusiaan terbesar di dunia’,” ujarnya.

Ia menilai, tanpa dukungan masyarakat internasional, situasi kemanusiaan di Afghanistan akan semakin berat. Hal itu pun dapat berdampak pada stabilitas Afghanistan secara keseluruhan. “Indonesia terus berupaya memperkuat dan berkontribusi dalam diplomasi kemanusiaan,” kata Retno.

Selain bantuan kemanusiaan jangka pendek, Indonesia juga tengah mempersiapkan bantuan jangka panjang, seperti di bidang pendidikan dan pemberian kapasitas, terutama untuk kaum perempuan Afghanistan. Retno mengungkapkan, dalam waktu dekat, kerja sama pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan akan dia bahas bersama Qatar dan perwakilan dari Afghanistan.   “Indonesia ingin melihat rakyat Afghanistan, termasuk kaum perempuan Afghanistan dapat hidup damai, stabil, dan sejahtera."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler