Tiga Kasus Omicron Tangsel Berasal dari Transmisi Lokal
Total ada empat kasus Omicron dialami warga Tangsel.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengonfirmasi adanya empat kasus Covid-19 varian Omicron. Tiga di antara kasus tersebut berasal dari transmisi lokal, sementara satu lainnya dari luar negeri.
"Kasus Covid-19 varian Omicron di Kota Tangsel sebanyak empat kasus, satu kasus berasal dari perjalanan luar negeri dan tiga kasus transmisi lokal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (11/2/2022).
Allin menjelaskan, dari tiga kasus transmisi lokal, dua di antaranya merupakan suami istri yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. "Pasien tersebut awalnya kontak erat dari pasien positif dari salah satu rekan kerjanya. Dari hasil swab keluarganya diketahui istri positif PCR dengan varian Omicron," tuturnya.
Kemudian, kasus lainnya dialami oleh laki-laki usia 60 tahun yang terdeteksi juga tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. "Awalnya pasien mengeluh meriang, kemudian pada tanggal 30 Desember 2021 pasien di tes RDT antigen hasil positif. Kemudian pada tanggal 4 Januari 2022 diswab di RS Pelni Jakarta Pusat," terangnya.
Sementara itu, satu kasus yang berasal dari perjalanan luar negeri yakni kasus perempuan berusia 34 tahun. Ia melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat pada 3-20 Desember 2021. Pada 21 Desember 2021, melakukan transit di Bandara Dubai selama 11 jam, kemudian tiba di Indonesia pada 22 Desember 2021.
Awalnya yang bersangkutan negatif Covid-19 melalui tes swab PCR yang dilakukan usai tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, saat tes kembali dalam masa karantina, ia terkonfirmasi positif Covid-19.
"Diarahkan karantina ke Hotel Thamrin, Jakarta selama 10 hari. Pada hari kesembilan pada 30 Desember 2021, hasil swab PCR positif," kata Allin.
Karena pihak hotel tidak menerima karantina positif Covid-19, ia dirujuk ke RS Ciputra Garden yang berlokasi dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Desember 2021. "Di RS Ciputra Green Garden rencana isolasi selama 10 hari, dan sampai saat ini pasien masih karantina di RS Ciputra Green Garden," tuturnya.
Dengan adanya temuan Omicron, Dinas Kesehatan terus melakukan upaya tracing untuk menekan penyebarannya. Dia melanjutkan, sebagai upaya antisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19, sampai saat ini masih tersedia tempat isolasi terpusat Rumah Lawan Covid (RLC) dengan 300 tempat tidur untuk yang tanpa gejala dan gejala ringan. Pihaknya juga sudah mempersiapkan Rumah sakit Serpong Utara dan rumah sakit rujukan lainnya untuk pasien yang bergejala.