Vaksin Khusus Omicron Diprediksi Tersedia Maret 2022, Memangnya Perlu?

Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson kembangkan vaksin khusus omicron.

Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19. Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson sedang mengembangkan vaksin Covid-19 yang khusus untuk menghadapi varian omicron dari SARS-CoV-2.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan vaksin Covid-19 terbaru yang akan menarget varian omicron. Bila berjalan lancar, sebagian vaksin sudah bisa tersedia pada Maret 2022.

Pfizer mengungkapkan bahwa mereka akan melakukan studi pada manusia mengenai vaksin yang spesifik untuk omicron pada Januari. Bila semua sesuai rencana, vaksin ini akan siap digunakan pada Maret.

CEO Moderna Stephane Bancel juga mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 baru mereka untuk varian omicron akan segera memasuki tahap uji klinis. Selain itu, Bancel mengungkapkan bahwa perusahaannya telah berdiskusi dengan berbagai pejabat di banyak negara mengenai strategi terbaik untuk mendistribusikan booster tersebut.

"Kami meyakini itu akan mengandung mRNA omicron," kata Bancel, seperti dilansir NBC News, Selasa (11/1/2022).

Di sisi lain, Juru Bicara Johsnon & Johnson Jake Sargent mengungkapkan bahwa perusahaannya tak memiliki perbaruan terhadap vaksin mereka. Akan tetapi, per November 2021, perusahaan Johnson & Johnson sempat mengutarakan bahwa mereka sedang berupaya membuat vaksin spesifik untuk omicron.

Terlepas dari upaya para pembuat vaksin ini, beberapa ahli menilai vaksin khusus untuk omicron mungkin tak akan lagi diperlukan ketika vaksin-vaksin tersebut tersedia. Alasannya, seperti varian-varian lain, omicron juga akan datang dan pergi.

"Infeksi omicron di dunia telah melonjak dan kemudian menurun dengan cepat," ungkap profesor di bidang mikrobiologi dan imunologi John Moore di Will Cornell Medical College.

Baca Juga


Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dr Rochelle Walensky mengungkapkan bahwa kasus infeksi SARS-CoV-2 varian omicron memang meningkat dengan cepat di banyak negara. Namun, kasusnya juga akan menurun dengan cepat pula.

Naik-turunnya diagnosis Covid secara historis telah ditunjukkan sebagai "gelombang". Akan tetapi, Walensky memprediksi bahwa lonjakan omicron di AS dapat divisualisasikan lebih sebagai "pemecah es".

Artinya, kenaikan dan penurunan kasusnya dramatis dalam kasus yang mirip dengan Afrika Selatan, negara yang telah melewati lonjakan omicron terlebih dulu.

"Saya pikir di tempat-tempat yang kita lihat tanjakan sangat terjal, kita mungkin juga melihat penurunan yang curam pula," kata Walensky dalam taklimat media pada Jumat (7/1/2022), dikutip NBC News.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Dr Peter Hotez dari Center for Vaccine Development. Menurut Dr Hotez, dunia mungkin akan menghadapi varian global baru ketika vaksin atau booster khusus untuk omicron muncul.

Baca juga : Masyarakat yang Penuhi Syarat Booster Diminta Datangi Sentra Vaksinasi

Menurut Dr Hotez, alih-alih berfokus pada vaksin dengan spesifikasi sekuen tertentu, akan lebih baik bila teknologi mRNA dikembangkan lebih jauh. Dr Hotez mengatakan, pengembangan teknologi mRNA dibutuhkan agar inovasi tersebut menjadi lebih kuat.

"Penurunan efektivitas yang tajam dari (vaksin) Pfizer-BioNTech saat melawan omicron dalam waktu beberapa bulan saja menciptakan tantangan baru," ujar Dr Hotez.

Ahli vaksin Dr Paul Offit juga tak melihat adanya urgensi untuk menghadirkan vaksin baru saat ini. Menurut ahli vaksin dari Children's Hospital of Philadelphia tersebut, vaksin dengan modifikasi baru sepatutnya baru dikembangkan bila ada varian yang terbukti bisa menghindari imunitas dan menyebabkan gejala berat.

"(Vaksin yang ada saat ini) sudah sangat berhasil dalam memberi perlindungan terhadap gejala berat," ungkap Dr Offit.

Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 masih memegang peranan penting dalam menurunkan risiko gejala berat dan kematian akibat beragam varian yang ada saat ini. Menurut studi, pemberian dosis ketiga atau dosis booster vaksin Covid-19 yang sudah ada saat ini dinilai cukup efektif dalam melawan omicron.

Baca juga : Vaksinasi Booster Segera Dimulai, Ini Cara Cek Tiket Vaksinasi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler