Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bergantung Penanganan Covid-19
Kestabilan politik tahun ini juga penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,2 persen. Pemenuhan target itu dinilai akan sangat bergantung pada penanganan Covid-19 dan respons kebijakan ekonomi, termasuk di dalamnya program pemulihan ekonomi nasional (PEN), penciptaan lapangan kerja, dan kesiapan bertransformasi ke era digital.
“Saya mengajak kita semua memperhatikan seluruh agenda nasional dan terus meningkatkan koordinasi dan sinergi. Tujuannya agar momentum pemulihan ekonomi Indonesia ini dapat terjaga pada 2022,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (12/1/2022).
Ia melanjutkan, 2022 juga merupakan momentum Indonesia menjadi Presidensi Indonesia dalam Forum G20 yang akan berpotensi meningkatkan investasi dan perdagangan internasional. “Keketuaan G20 ini diharapkan bisa membuat Indonesia berada di atas panggung dunia. Sekarang kita melihat secara geopolitik Indo-Pasifik menjadi penting. Saya harap, dari berbagai kegiatan pada 2022 ini akan mengantar kepada keketuaan Indonesia sebagai ketua dari ASEAN pada 2023,” ujarnya.
Airlangga mengimbau supaya menjaga kestabilan politik pada tahun ini agar mendukung pertumbuhan ekonomi. Kestabilan politik, menurutnya, harus dijaga supaya ekonomi bisa tumbuh.
"Ini yang ingin dilihat oleh negara-negara di dunia, yaitu Indonesia bisa menjadi solusi atas pandemi Covid-19, perang dagang, dan keamanan Indo-Pasifik," ujarnya. Dalam penanganan pandemi, kata dia, pemerintah bakal terus menjaga situasi agar tetap terkendali melalui strategi deteksi, terapetik, vaksinasi, dan perubahan perilaku. Adapun vaksinasi pada 2022 akan terus diakselerasi dengan target vaksinasi dosis primer lengkap selesai pada kuartal II 2022.
Di samping terus memperbaiki kinerja di sisi kesehatan, pemerintah pun berencana melanjutkan program PC-PEN pada 2022. Alokasi anggarannya sebesar Rp 414,1 triliun dengan fokus pada bidang kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
Guna mengoptimalisasi pemanfaatan PEN 2022 kali ini, beberapa program akan didorong sebagai front loading atau direalisasikan pada awal tahun antara lain untuk subsidi bunga KUR sebesar 3 persen selama Januari sampai Juni 2022. Kemudian perluasan program BT-PKLW, insentif fiskal berupa PPN DTP untuk perumahan, dan PPnBM DTP untuk otomotif.
Selain memanfaatkan PEN, pemerintah juga memaksimalkan penggunaan APBN. “Melalui APBN 2022, pemerintah juga akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas SDM demi masa depan generasi penerus bangsa,” kata Airlangga.