Hadits-Hadits Mengenai Larangan Saling Berdebat
Saling berdebat bakal menimbulkan bencana besar dalam kehidupan sosial.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saling membantah (berdebat) termasuk perbuatan yang dilarang syariat Islam. Perbuatan ini bakal menimbulkan bencana besar dalam kehidupan sosial.
"Perbuatan ini dapat memicu terjadinya pertengkaran, saling menghujat, dendam dan kejahatan lainnya," tulis Imam Ghazali dalam bukunya Bahaya Lisan.
Imam Ghazali mengatakan larangan berbantah-bantahan telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, "Jangan membantah saudaramu, jangan mengejeknya dan jangan berjanji kepadanya, lalu engkau tidak menepati."
Dalam hadits yang lain beliau berkata, "Tinggalkanlah saling berbantahan karena saling berbantahan tidak dapat dipahami hikmahnya dan tidak dapat dijamin selamat dari fitnahnya."
Dalam hadits lain Rasulullah SAW berkata, "Barangsiapa meninggalkan sikap berbantahan, padahal ia dalam posisi yang benar, nіsсaya dibangunkan untuknya rumah di surga yang paling tinggi. Barangsiapa meninggalkan sikap berbantahan, sedangkan ia dalam posisi yang salah, niscaya dibangunkan rumah untuknya di tengah-tengah surga."
Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra bahwa Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diberitahukan Tuhan kepadaku dan dilarang untuk melakukannya, setelah menyembah berhala dan meminum khamar, adalah membantah orang lain," katanya.
Rasulullah SAW berkata, "Suatu kaum tidak akan tersesat setelah diberi petunjuk oleh Allah, kecuali jika mereka saling berdebat."
Rasulullah SAW berkata, "Seorang hamba tidak akan menyempurnakan hakikat iman, sampai ia meninggalkan berbantahan meskipun berada dalam kebenaran."
Rasulullah SAW berkata ada enam perkara yang barangsiapa melakukannya, niscaya ia sampai kepada hakikat iman, yaitu:
a. Berpuasa pada musim panas.
b. Memukul musuh musuh Allah dengan pedang.
c. Menyegerakan sholat pada hari hujan deras.
d. Sabar dalam menghadapi bencana.
e. Menyempurnakan wudhu saat dalam kondisi yang tidak nyaman.
f. Meninggalkan perbantahan, padahal ia dalam kebenaran.
Zubair ibn al-Awam berkata kepada putranya, "Jangan mendebat orang lain dengan Alquran karena engkau tidak mampu menundukkan mereka. Berpeganglah pada sunnah!"
Umar ibn Abdul Aziz berkata, “Barangsiapa menjadikan agamanya sebagai alat permusuhan, niscaya ia tidak tenang!”