Djokovic Akui Langgar Isolasi Ketika Positif Covid-19
Petenis Novak Djokovic tidak melakukan isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Petenis Novak Djokovic mengaku tidak melakukan isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19 pada Desember lalu di Serbia. Ketika itu, Djokovic menghadiri wawancara dengan sebuah surat kabar dan menjalani pemotretan.
Djokovic menghadiri acara di negara asalnya Serbia bulan lalu setelah dinyatakan positif pada 16 Desember. Pada 17 Desember, dia menghadiri sebuah acara dan memberikan penghargaan kepada anak-anak.
Djokovic mengatakan dia melakukan rapid test dengan hasil negatif. Dia kembali melakukan tes setelah menghadiri pertandingan bola basket pada 14 Desember. Ketika itu, sejumlah orang yang hadir dalam pertandingan basket tersebut dinyatakan positif Covid-19. Hasil tes menunjukkan bahwa Djokovic positif Covid-19 tapi tidak bergejala.
Sehari setelah dinyatakan positif Covid-19 di Serbia, Djokovic muncul di acara tenis remaja. Dia tidak mengenakan masker dalam acara tersebut.
Djokovic mengaku baru menerima hasil tes PCR positif Covid-19 setelah menghadiri acara tenis remaja. Setelah hadir dalam acara tersebut, ia tidak langsung melakukan isolasi tapi menghadiri wawancara dan pemotretan dengan surat kabar olahraga Prancis L'Equipe pada 18 Desember.
"Saya merasa berkewajiban untuk memenuhi janji melakukan wawancara dan saya memastikan telah menjaga jarak dan mengenakan masker kecuali saat pemotretan," kata Djokovic dilansir Aljazirah, Rabu (12/1/2022).
Djokovic mengklaim dia melakukan isolasi setelah wawancara dengan surat kabar Prancis. Selama isolasi dia mengaku menyadari kesalahannya. "Ini adalah kesalahan dan saya menerimanya. Seharusnya saya bisa menjadwal ulang," kata Djokovic.
Selain melanggar isolasi, Djokovic juga mengaku membuat pernyataan palsu pada formulir perjalanannya sebelum memasuki Australia. Dia mengatakan agennya telah melakukan kesalahan saat mengisi formulir tentang riwayat perjalanannya dalam 14 hari terakhir.
Dalam formulir tersebut, agennya menyatakan Djokovic tidak bepergian dalam 14 hari sebelum kedatangannya di Australia. Namun berdasarkan laporan, Djokovic telah melakukan perjalanan ke Serbia dan Spanyol dalam 14 hari terakhir sebelum ke Australia.
"Agen saya dengan tulus meminta maaf atas kesalahan administratif dalam mencentang kotak yang salah. Ini adalah kesalahan manusia dan tentu saja tidak disengaja. Tim saya telah memberikan informasi tambahan kepada pemerintah Australia untuk mengklarifikasi masalah ini," kata petenis berusia 34 tahun itu.
Pekan lalu ketika tiba di Melbourne, visa Djokovic untuk masuk ke Australia ditolak karena izin pengecualian yang dimilikinya tidak memenuhi syarat. Saat ini warga asing yang masuk ke Australia harus menunjukkan bukti vaksinasi.
Namun sebelum masuk ke Australia, Djokovic membuat unggahan di jejaring sosial yang mengatakan sudah mendapatkan pengecualian. Djokovic sempat ditahan di hotel tahanan imigrasi di Melbourne bersama dengan para pengungsi dan pencari suaka.
Dia kemudian membawa kasusnya ke pengadilan dan dalam persidangan yang digelar Senin (10/1/2022). Hakim Anthony Kelly mengatakan Djokovic harus dibebaskan dari tahanan imigrasi dan paspornya dikembalikan.
Dalam putusannya, hakim mencatat Pemerintah Australia telah mengakui keputusan yang diambil petugas Australian Border Force (ABF) untuk mewawancarai Djokovic dan pembatalan visanya tidak masuk akal dalam situasi tersebut. Djokovic kemudian diberitahu jika ia akan diberi waktu untuk menanggapi pembatalan visa.
Dokumen yang disampaikan oleh pengacara untuk pihak Pemerintah Australia menyebutkan, Djokovic belum menjalani vaksinasi apa pun dan tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Australia. Namun pengacara Djokovic, Nick Wood SC, mengatakan Djokovic sudah pernah tertular Covid-19 sehingga mendapatkan dispensasi untuk tidak melakukan vaksinasi. Djokovic mendapatkan surat dispensasi dari Tennis Australia dan email dari Departemen Dalam Negeri Australia yang mengatakan dirinya memenuhi persyaratan untuk tidak harus menjalani karantina di Australia.