Omicron Mulai 'Ngamuk', Pengguna ICU di RS Jakarta Naik 5 Persen

Empat hari sebelumnya, pengguna ICU di RS Jakarta hanya Satu Persen.

Republika/Thoudy Badai
Pengguna ICU di RS Jakarta Naik 5 Persen dalam waktur empat hari saja. Foto tenaga kesehatan menggunakan topeng pahlawan super (superhero) memeriksa kesehatan sebelum menyuntikan vaksin covid-19 kepada anak usia 6-1, di Jakarta, Ahad (16/1/2022). -ilustrasi-
Rep: zainur mahsir ramadhan Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Penggunaan ICU juga mengalami peningkatan menjadi lima persen.

Berdasarkan data terbaru, ada peningkatan 19 persen, dari kapasitas 3.579 terpakai sekitar 667. “Ini ada peningkatan dari hari ke hari,” kata Riza saat ditemui awak media di Jakarta Selatan, Ahad (16/1).

 

Lebih jauh, kata dia, penggunaan ICU juga mengalami peningkatan menjadi lima persen. Menurut dia, dari 591 kapasitas yang ada, telah terpakai sekitar 32. Jumlah itu, Riza menyebut, mengalami peningkatan hanya dalam empat hari. “Peningkatannya dari empat hari itu, naik menjadi lima persen dari satu persen,” ujar dia.

Baca Juga



Meski dinilai tidak ada peningkatan masif, Riza meminta hal itu perlu diwaspadai oleh semua pihak. Riza menambahkan, peningkatan yang sedikit itu merupakan dampak positif dari vaksin yang telah mulai menyeluruh di DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, juga menegaskan jika kasus Covid-19 di DKI varian omicron terus mengalami peningkatan. Dia mengatakan, hingga Sabtu (15/1) kemarin, setidaknya ada 720 kasus omicron.

"Dari 720 orang yang terinfeksi, 78,8 persennya atau sebanyak 567 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 153 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (16/1).

Namun demikian, menurut dia, vaksinasi juga terus meningkat. Khusus di DKI, dosis pertama, kini mencapai 12.053.033 orang atau 119,5 persen dari target. Jumlah itu, mencakup 70 persen warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non-DKI. Sementara untuk dosis kedua, total kata dia, mencapai 9.369.114 orang atau 92,9 persen.

“Dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP non-DKI," kata Dwi.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler