Penyanderaan Sinagog AS Disiarkan Langsung, Pelaku Mengaku Bawa Bom
Pelaku penyanderaan di Sinagog, Texas, AS tewas
REPUBLIKA.CO.ID, COLLEYVILLE -- Saksi mata penyanderaan di sinagog Colleyville, Texas, Amerika Serikat (AS) Victoria Francis mengatakan ia menyaksikan siaran langsung ibadah di sinagog itu selama satu jam saat penyanderaan terjadi. Ia mendengar pelaku mengecam AS dan mengaku membawa bom.
"Dia benar-benar bingung, ia sangat kesal dan semakin dia kesal, semakin banyak ancaman yang disampaikan, seperti 'saya orang dengan bom, bila kalian buat kesalahan, kalian yang tanggung semuanya', dan ia menertawakan itu, ia jelas-jelas sangat tertekan," kata Francis, Ahad (16/1/2022).
Francis yang tumbuh dekat Colleyville terus menyaksikan siaran itu saat membaca berita tentang penyanderaan. Ia mengatakan pelaku yang tewas itu seperti berbicara dengan polisi melalui telepon sementara rabbi dan satu orang lainnya mencoba membantu proses negosiasi.
Colleyville yang berpopulasi sekitar 26 ribu orang itu terletak 23 kilometer dari Kota Fort Worth. Sinagog lokasi penyanderaan berada di tengah-tengah pemukiman dengan rumah-rumah besar yang dikelilingi beberapa gereja, sekolah dasar dan menengah serta peternakan kuda.
Sinagog Congregation Beth Israel dipimpin Rabbi Rabbi Charlie Cytron-Walker yang menjadi rabbi penuh waktu pertama sinagog itu sejak 2006. Berdasarkan biografinya ia mengajarkan masyarakat rasa kasih dan spirtualitas dan membuka pintu bagi semua orang termasuk LGBT.
Pendiri dan mantan presiden sinagog Anna Salton Eisen mengatakan tempat ibadah itu memiliki 140 jemaat dan Cytron-Walker bekerja untuk hubungan antara keagamaan di masyarakat. Seperti tukar mimbar dan berpartisipasi pada kegiatan jalan-jalan. Ia menggambarkan penyanderaan "sureal".
"Kami tidak pernah mengalami ini sebelumnya, anda tahu, ini kota kecil dan ini kongregasi kecil, tidak peduli bagaimana hasilnya sulit bagi kami memahami bagaimana kami akan berubah karena ini, karena jelas kami akan berubah," katanya.
Juru bicara Gedung Putih mencicit di Twitter kini Presiden AS Joe Biden sudah diberi pengarahan mengenai peristiwa penyanderaan. Ia juga telah menerima perkembangan terbaru dari pejabat tinggi.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett ia mengatakan memantau perkembangan penyanderaan. "Kami mendoakan keselamatan para sandera dan penyelamat," katanya di Twitter.
Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19
Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami
Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan empat sandera sudah berhasil dibebaskan. Satu orang dibebaskan selama proses penyanderaan dan tiga lainnya ketika petugas berhasil masuk sinagog. Penyandera menuntut neurosainstis Pakistan yang didakwa mencoba membunuh perwira AS di Afghanistan, Aafia Siddiqui dibebaskan.
Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber