Warga Terinfeksi Omicron di Beijing tak Pernah Keluar Kota
Infeksi Omicron muncul tiga pekan sebelum olimpiade musim dingin Beijing
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media pemerintah China melaporkan Beijing menemukan satu kasus infeksi virus korona varian Omicron. Laporan yang disampaikan beberapa pekan sebelum Olimpiade Musim Dingin digelar.
Orang yang terinfeksi tinggal dan bekerja di Kota Haidian dan tidak memiliki riwayat keluar Beijing selama dua pekan terakhir. Dalam konferensi pers, Ahad (16/1/2022) pemerintah China mengatakan individu yang terinfeksi mengalami gejala pada Kamis (13/1/2022) dan dinyatakan positif pada Jumat (14/1/2022).
Kasus infeksi itu muncul tiga pekan sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 4 Februari mendatang dan dua pekan sebelum Imlek. Sejauh ini sudah beberapa kota di China yang melaporkan varian Omicron.
Antara lain Shanghai, Xi'an dan kota-kota sebelah selatan Provinsi Guangdong seperti Zhuhai dan Zhongshan dan Kota Tianjin yang berjarak sekitar 30 menit dengan kereta cepat dari Beijing. Pemerintah meminta masyarakat di kota mereka saja selama liburan Imlek dan tidak perlu pulang ke kampung halaman.
China mengadopsi kebijakan "zero-Covid" cara menutup pemukiman warga dan di beberapa tempat menutup seluruh kota seperti Xi'an ketika muncul wabah Covid-19 lokal. Langkah itu diambil untuk menghilangkan penularan di masyarakat.
Tempat kerja dan pemukiman pasien Covid-19 di Beijing telah ditutup. Pihak berwenang juga menggelar tes massal pada warga yang memiliki hubungan dengan lokasi wabah virus corona. Pada Sabtu (15/1/2022) kemarin sekitar 2.430 orang dites.
Baca: Ukraina Jadi Sasaran Peretas, NATO Gandeng untuk Pertahanan Siber
Kemarin China juga melaporkan 119 kasus infeksi baru, sekitar 65 di antara kasus domestik. Sejak awal pandemi Negeri Tirai Bambu telah melaporkan 104.864 kasus infeksi Covid-19.
Baca: Korea Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19
Baca: Gunung Bawah Laut Tonga Meletus, Jepang Hingga Kanada Terbitkan Peringatan Tsunami