Kemeriahan Penonton, Selebritas, Prokes, dan Keseruan IBL 2022

Sejumlah selebriti hadir langsung di lapangan basket untuk memberikan dukungan.

ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pebasket Satria Muda Pertamina Elijah Johad Foster (kiri) dan pebasket Pelita Jaya Bakrie Govinda Julian Saputra (kanan) berebut bola saat bertanding pada laga pembuka Indonesian Basketball League (IBL) 2022, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/1/2022). Pelita Jaya Bakrie menang atas Satria Muda Pertamina dengan skor 69-65.
Rep: Fitriyanto Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir dua tahun lalu, tepatnya 13 Maret 2020, usai Shalat Jumat. Manajemen Indonesian Basketball League (IBL) mengambil keputusan yang teramat pahit bagi pecinta bola basket tanah air, yakni penghentian sementara liga basket tertinggi di Indonesia itu dalam waktu yang tak ditentukan.

Penghentian IBL 2020 yang akan memasuki Seri VII di GOR Bimasakti Malang, 13-15 Maret 2020 lalu, dilakukan karena virus korona yang makin menyebar di Indonesia. Ketika itu total, ada 69 orang Indonesia yang positif terkena virus korona, setelah pertama kali diumumkan pemerintah sebulan sebelumnya.

"Pukul 13.30 WIB tadi kami sampaikan jika IBL ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil demi kepentingan bersama. Yakni menjaga keselamatan seluruh pihak yang terkait dalam kompetisi," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, saat itu.

Sejak saat itu pencinta bola basket di tanah air tidak bisa lagi menyaksikan para pemain idolanya langsung di lapangan. Karena liga basket IBL musim lalu digelar dengan sistem bubble terpusat alias digelar di satu lokasi tanpa kehadiran penonton. Otomatis fan hanya bisa nonton di layar kaca.

Hampir dua tahun berselang, dengan mengantongi izin dari pihak yang berwenang, IBL Tokopedia 2022 yang mulai digelar Sabtu (15/1) di Gedung Basket Senayan Jakarta diperbolehkan menghadirkan penonton dalam jumlah yang terbatas. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Sebagai tanda terima kasih terhadap tenaga kesehatan, pada acara pembukaan, Sabtu (15/1) malam, IBL memutarkan perjuangan dan menghadirkan sejumlah tenaga medis tersebut dan menghaturkan terima kasih atas kerja kerasnya dalam berperang menekan penyebaran virus korona di Indonesia. Sehingga kini IBL kembali dengan penonton.

Selain prokes ketat penonton di lapangan, IBL juga memberikan sejumlah persyaratan khusus sebelum penonton dipastikan membeli tiket. Antara lain sudah vaksin lengkap, batas usia minimal dan maksimal, tidak ada penyakit komorbid, dan menyertakan hasil tes antigen negatif. Ini juga berlaku bagi media peliput termasuk Republika.co.id.

Karena kondisi masih belum bebas pandemi, jumlah penonton di Seri I ini dibatasi maksimal 20 persen dari kapasitas atau hanya 500 penonton dari total 2.400-an tempat duduk. Selama laga, penonton tidak diperkenankan makan di dalam gedung pertandingan serta wajib menggunakan masker. Ini menjadi bagian dari prokes ketat IBL.

Manajemen IBL juga melakukan terobosan baru dalam penjualan tiket. Jika di musim-musim sebelumnya IBL hanya menjual tiket harian yang bisa untuk menyaksikan seluruh laga hari itu, maka kali ini ada pilihan membeli satu tiket hanya untuk satu pertandingan. Tetapi IBL juga masih menjual tiket terusan harian.

Baca Juga


Terobosan ini tentu saja membuat penggemar basket memiliki pilihan. Jika hanya ingin menonton satu pertandingan dalam satu hari itu, tak harus membuang uang untuk laga lain yang tidak ingin disaksikan. Laga-laga bigmatch atau pertemuan tim papan atas pasti yang akan lebih banyak diburu.

Namun jika melihat empat laga yang tersaji di hari pertama IBL 2022, hampir semua laga berlangsung seru. Di laga pembuka Sabtu (15/1), Pacific Caesar Surabaya walau kalah telak 54-71, sempat memberikan perlawanan sengit pada Prawira Bandung. Pada laga kedua, tim baru Bumi Borneo Pontianak juga memberikan perlawanan hingga akhir laga sebelum akhirnya kalah 60-68 dari NSH Mountain Gold Timika.

Laga ketiga hari pertama mempertemukan tim pendatang baru RANS PIK Basketball versus West Bandits Solo. Atau yang dikenal dengan derbi Andara karena kedua pemilik klub tersebut Raffi Ahmad (RANS) dan Gading Marten (West Bandits) tinggal di Andara, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Derbi Andara yang akhirnya dimenangkan oleh West Bandits 75-57 tidak hanya disaksikan fan basket semata. Namun sejumlah selebriti yang sebelumnya tidak pernah hadir langsung di lapangan basket menampakkan diri. Seperti komedian Asri Welas dan aktor Lukman Sardi. Kehadiran Raffi dan Gading yang datang dengan tim hore -nya serta tim medsos-nya pastinya akan berdampak pada publikasi IBL.

Ulangan final musim lalu Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta melawan Pelita Jaya Jakarta menjadi penutup laga hari perdana. Seperti yang diperkirakan, duel ini berlangsung sengit. SM yang tidak diperkuat MVP Final IBL musim lalu Hardianus Lakudu kalah tipis 65-69 dari Pelita Jaya Jakarta.

Penonton tentu terhibur dengan penampilan idolanya di pentas IBL 2022. Kehadiran pemain asing dengan atraksi slam dunk satu tangan ataupun dua tangan semakin membuat penonton terpuaskan. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Semoga IBL dan penonton yang hadir selalu taat menjalankan prokes dengan ketat. Ini agar kelanjutan IBL musim ini dapat digelar sesuai dengan apa yang direncanakan. Selamat untuk penggemar bola basket Indonesia yang sudah bisa menonton langsung di lapangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler