RS Serpong Utara Disiapkan Jadi Pusat Layanan Stunting
Hingga saat ini rumah sakit Serpong Utara masih melakukan pelayanan pasien umum.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat angka stunting di Tangsel pada 2021 mencapai 19 persen, nyaris menyentuh ambang batas WHO sebesar 20 persen. Untuk mengantisipasinya, Dinkes Tangsel tengah mempersiapkan Rumah Sakit Serpong Utara dijadikan sebagai pelayanan khusus stunting.
“Saat ini kita masih berfokus menghadapi peningkatan kasus untuk Covid-19, di samping menerima pasien umum, tapi ke depan kita mempersiapkan sarana dan prasarana dan SDM RS ini (RS Serpong Utara) untuk dijadikan sebagai penanganan, mulai dari promosi, preventif, sampai kuratifnya untuk stunting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, baru-baru ini.
Allin menuturkan, upaya pengkhususan pelayanan stunting difokuskan di dalam program promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) RS Serpong Utara. Dia menyebut, RS yang merupakan tipe C tersebut diharapkan bisa menjadi tujuan masyarakat dalam penanganan kasus stunting di Tangsel.
Namun, Allin belum bisa memastikan waktu untuk mewujudkan rencana tersebut. Hingga saat ini rumah sakit tersebut masih pelayanan pasien umum. “Belum, masih kita persiapkan lah. Kita kan saat ini operasional poli dulu, operasional perawatan umum dulu, sambil berjalan mempersiapkan itu,” terangnya.
Rencana menjadikan RS Serpong Utara sebagai pusat layanan stunting juga ditegaskan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Dia memastikan upaya itu dapat menjadi langkah dalam menekan angka stunting yang saat ini terbilang tinggi di Tangsel.
“RS Serpong Utara saya dorong menjadi rumah sakit tematik yaitu stunting. Saya mendorong untuk mendapatkan masyarakat cerdas itu harus ada fasilitas layanan stunting, jadi saya dorong, walaupun nanti juga melayani lainnya, tapi khusus stunting nanti di situ,” ungkap Benyamin.
Sembari mempersiapkan rencana tersebut, upaya preventif untuk menekan angka stunting turut dilakukan. Diantaranya menggencarkan program pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, serta konsultasi perkawinan pada saat pranikah. Juga mengedukasi tentang 1000 hari pertama kehidupan dengan memahami ihwal asupan gizi bagi anak.