PTM DKI Tetap Berlanjut, Wakil Ketua DPRD: Tinggal Dikontrol

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pengawasan.

Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1). Berdasarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021 mengenai panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai hari ini Senin (3/1).
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, mengaku belum mengetahui soal adanya kenaikan Covid-19 dan probable omicron di pembelajaran tatap muka (PTM) DKI 100 persen. Namun demikian, menurut dia, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pengawasan.

Baca Juga


“Jangan sampai penyebaran meluas ke semua. Itu kan harus diperluas (pengawasan)” ujar Taufik.

Ditanya pengawasan yang sudah dilakukan, namun terdapat omicron di salah satu lokasi, Taufik mengacu pada jawaban Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria. Menurut dia, tak ada kasus omicron di sekolah berdasarkan pengakuan Wagub DKI kepadanya.

“Ya selama itu untuk pencegahan kita sepakat saja sih. Tinggal dikontrol setiap hari, dicek, kalau memang harus ditutup ya tutup. Gapapa, selama itu untuk pencegahan,” ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya telah menutup sementara tujuh sekolah di Jakarta. Menurut dia, penutupan di masa pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen ini karena ada siswa yang terpapar Covid-19.

“Jadi memang terkait PTM memang sudah ada beberapa sekolah ya (ditutup sementara)” kata Riza beberapa waktu lalu.

Hingga kini, kata dia, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih jauh mengenai klaster yang dimungkinkan. Kendati demikian, Riza tidak memerinci tujuh sekolah mana saja yang ditutup.

“Memang belum ditutup semuanya karena Jakarta masih memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM 100 persen,” kata dia.

Riza melanjutkan, penutupan sekolah-sekolah dimungkinkan akan berbeda. Jika kasusnya di bawah lima persen, maka akan ditutup selama lima hari. Tetapi, jika kasus di atas lima persen, penutupan berlaku 14 hari.

“Iya, nanti akan dibuka lagi sekolahnya,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler