Mahasiswi Muslimah India Dilarang Masuk Hanya Sebab Berjilbab

Kampus di India melarang mahasiswi berjilbab mengikuti perkuliahan

IST
India (ilustrasi). Kampus di India melarang mahasiswi berjilbab mengikuti perkuliahan
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Sekelompok mahasiswa Muslim dari sebuah perguruan tinggi negeri di negara bagian Karnataka, India selatan, dilarang masuk. Kepala rektor perguruan itu disebut menolak mengizinkan mereka mengenakan jilbab di dalam kelas. 

Baca Juga


Empat mahasiswa Perguruan Tinggi Wanita Pemerintah di Udupi telah berkemah di luar kelas sejak awal bulan Januari. Media outlet India menyebut, mereka dikenai sanksi tidak diizinkan mengenakan jilbab saat berada di kelas. 

Kepala Perguruan Tinggi, Rudra Gowda, mengatakan para siswa diizinkan mengenakan jilbab di lingkungan sekolah, tetapi tidak di dalam ruang kelas. Aturan tersebut dikatakan mengutip langsung dari peraturan perguruan tinggi. 

Sebelumnya, orang tua dari empat siswa yang berselisih dengan pihak kampus ini bertemu dengan pihak berwenang. Tetapi hal ini tidak membuahkan hasil selama lebih dari dua pekan. 

Dilansir di Independent, Senin (17/1), Gowda mengatakan perguruan tinggi akan segera mengadakan pertemuan dengan orang tua mahasiswi ini untuk menyelesaikan masalah dan menjelaskan aturan dan kebijakan perguruan tinggi. 

Wakil Presiden Komite Pengembangan Perguruan Tinggi, Yashpal Suvarna, mengatakan tidak satu pun dari 150 wanita dari komunitas minoritas yang belajar di perguruan tinggi tersebut yang mengajukan tuntutan serupa. “Kampus memiliki aturan, regulasi dan prosedur disiplin sendiri. Seragam diperkenalkan untuk menawarkan pendekatan egaliter terhadap pendidikan, karena banyak perempuan miskin yang belajar di perguruan tinggi,” katanya. 

Dia menyebut para siswa dapat menghadiri kelas jika mereka mau mengikuti aturan perguruan tinggi. Jika mereka tidak mau mengikuti aturan, maka mereka bisa mencari perguruan tinggi lain untuk mendapatkan pendidikan. 

Komunitas Muslim membentuk sekitar 14 persen dari 1,3 miliar populasi India dan merupakan minoritas, dengan umat Hindu membentuk sekitar 80 persen. 

Insiden serupa dilaporkan terjadi awal bulan ini di perguruan tinggi lain, di negara bagian itu. Mahasiswa Hindu datang ke perguruan tinggi negeri di Koppa mengenakan selendang safron untuk memprotes teman sekelas Muslimnya yang menghadiri kelas dengan hijab. 

Perguruan tinggi di Balagadi dilaporkan menyerah pada tuntutan dari kedua bagian dan mengizinkan siswa mengenakan apa yang mereka inginkan selama beberapa hari. 

“Kami mengadakan pertemuan orang tua-guru yang juga akan dihadiri oleh perwakilan publik pada 10 Januari untuk menyelesaikan masalah ini. Keputusan yang diambil akan mengikat semua orang,” kata kepala sekolah Ananth Murthy saat itu.  

 

Sumber: independent 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler