Sleman Buat Pameran Batik dan Tenun Nusantara

Pameran diikuti perajin-perajin batik dan tenun.

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung mengamati produk pada pameran ekonomi kreatif sub sektor kriya batik di loby kantor TVRI Yogyakarta, Rabu (19/01/2022). Pameran yang digagas oleh Dinas Pariwisata Sleman itu menampilkan berbagai produk batik, tenun serta printing dari belasan IKM Sleman guna mengeliatkan sektor pariwisata khususnya ekonomi kreatif itu berlangsung hingga 31 Januari 2022.
Rep: Wahyu Suryana Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menggelar pameran batik dan tenun Nusantara. Kegiatan ini menjadi angin segar bagi pelaku-pelaku ekonomi kreatif subsektor batik dan tenun yang selama pandemi Covid-19 sulit mengembangkan diri.

Baca Juga


Pameran diikuti perajin-perajin batik dan tenun yang tergabung dalam Asosiasi Batik dan Tenun Nusantara dari daerah-daerah yang khas batik dan tenun. Mereka tidak cuma berasal dari DIY, tapi dari luar seperti Madiun dan Sulawesi Tengah.

Kemudian, peserta-peserta pameran mendapat kesempatan jadi narasumber wawancara singkat 30 menit siaran pagi TVRI. Ini berangkat dari FGD subsektor televisi dan radio yang mengundang pelaku UKM dan dilaksanakan Komite Ekonomi Kreatif Sleman.

Kepala Stasiun TVRI Yogyakarta, Tri Widiarto mengatakan, agenda digelar di TVRI Yogyakarta, sejalan semangat sebagai televisi publik menjadi rumah UMKM. Pameran ini juga merupakan bentuk kongkrit dari komitmen bersama Menparekraf, Sandi Uno.

"Yang akan mendorong UMKM-UMKM Indonesia untuk bangkit," kata Tri, Rabu (19/1).

Usai melakukan kunjungan ke stan-stan batik dan tenun yang ada, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono, menyampaikan terima kasih atas respon positif kepada UMKM batik dan tenun. Khususnya, yang ada di Kabupaten Sleman.

Suparmono menekankan, kegiatan ini membuktikan kalau masing-masing ekosistem dari subsektor ekonomi kreatif Sleman sudah saling berinteraksi satu sama lain. Serta, sudah berkolaborasi untuk kepentingan bersama yang saling menguntungkan.

"Hal ini perlu dijaga kesinambungannya, saya kira sudah saatnya semua sektor untuk saling kolaborasi dan mendukung untuk akselerasi pemulihan ekonomi masyarakat," ujar Suparmono.

Salah satu peserta pelaku batik dari Sleman, Tanti menyampaikan, sebelum agenda ini pameran sangat sedikit yang digelar pada masa pandemi. Karenanya, kesempatan ini menjadi ruang untuk meneguhkan eksistensi UMKM, khususnya batik dan tenun.

"Kami tetap berkarya dan tetap berupaya meningkatkan kualitas produk kami agar tetap dapat berkompetisi di pasar," kata Tanti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler