Fakta Asteroid dan Ancamannya untuk Bumi
Asteroid Apollo akan melintasi orbit kita saat Bumi paling dekat dengan matahari.
ANTARIKSA -- Asteroid terbang melewati tata surya kita sepanjang waktu, tetapi jarang kita perhatikan. Namun awal pekan kemarin, mata orang tertuju pada asteroid berjuluk 7482 (1994 PC1), khususnya para ilmuwan astronomi. Apa sebab? Asteroid sebesar dua pertiga mil atau sepanjang 1,1 kilometer itu melintas pada jarak 1.231.184 mil dari Bumi pada Selasa, 18 Januari 2022.
Itu adalah salah satu pendekatan yang cukup menegangkan bagi kelangsungan hidup di Bumi. Sebab, hujaman asteroid sebesar itu akan mampu menghancurkan sebuah kota, atau satu pulau besar sekaligus. Kabar baiknya, para ilmuwan di dunia sedang menangani kasus seperti ini. Konsepnya adalah asteroid, siapa pun namanya, tidak boleh sampai menabrak bumi. Jika mereka mengancam, maka akan segera dihanguskan atau setidaknya dibelokkan dengan berbagai rekayasa fisika.
Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA ditugaskan untuk mengidentifikasi semua objek yang mendekati Bumi seperti asteroid. Mereka harus melacak semua yang berpotensi bertabrakan dengan Bumi.
Phys.org pada Kamis, 20 Januari 2022, melansir sebuah hasil wawancara dengan Danilo Marchesini, profesor fisika dan astronomi di School of Arts and Sciences. Spesialis pembentukan dan revolusi galaksi itu menjelaskan apa sebenarnya asteroid, dari mana asalnya, dan ke mana mereka pergi. Ini adalah hasil wawancara tersebut:
Apa sebenarnya asteroid itu?
Asteroid adalah sisa-sisa batuan dari pembentukan tata surya. Mereka mengorbit mengelilingi matahari di dekat bidang ekliptika, yaitu bidang yang sama di mana planet-planet mengorbit Matahari (itu artinya, berada pada bidang yang sama dengan Bumi).
Sebagian besar asteroid terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, yang disebut sabuk asteroid.
Berapa banyak asteroid yang ada di tata surya kita?
Saat ini, kami mengetahui dan telah membuat katalog beberapa ratus ribu asteroid, dan mungkin ada lebih dari 10 juta asteroid individu. Asteroid yang lebih besar memiliki diameter sekitar 1.000 kilometer (untuk diketahui: diameter Bumi sekitar 12.756 km). Meskipun begitu banyak, massa total semua asteroid itu kecil, diperkirakan sekitar 0,05 persen massa Bumi.
Bagaimana para astronom menemukan dan melacaknya?
Asteroid pertama, Ceres, ditemukan pada tahun 1801 oleh astronom Italia Giuseppe Piazzi. Meskipun penemuan itu disebut sebagai kebetulan, para astronom (kemudian) mencari benda-benda yang berteori (sama), mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter.
Secara umum, asteroid ditemukan dengan mengamati langit, malam demi malam, dan mengidentifikasi objek-objek yang bergerak cepat melintasi bintang-bintang jauh. Ada sub-bidang astronomi yang dikhususkan untuk mencari asteroid secara sistematis dengan teleskop berukuran sedang/kecil yang memindai langit malam. Semakin kecil asteroid, semakin redup, dan semakin sulit ditemukan.
Apakah semua asteroid sama?
Beberapa asteroid berada di orbit yang sama dengan Jupiter, baik yang mengikuti (lintasan) Jupiter, maupun yang berada di depannya. Asteroid jenis ini disebut Trojan. Yang lainnya terletak di antara orbit Mars dan Bumi, yaitu asteroid Amor. Asteroid yang melintasi orbit Bumi saat paling dekat dengan matahari disebut asteroid Apollo, sedangkan yang melintasi orbit Bumi saat terjauh dari matahari disebut asteroid Aten.
Asteroid yang orbitnya paling dekat dengan Bumi pada Selasa lalu, 7482, adalah salah satu asteroid Apollo.
Apa yang terjadi ketika asteroid bertabrakan?
Sesekali, mungkin ada tabrakan di sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars, atau bahkan interaksi gravitasi antara asteroid atau gangguan gravitasi dengan Jupiter itu sendiri, yang mengakibatkan asteroid terlempar dari sabuk asteroid. Asteroid Aten dan Apollo dianggap sebagai hasil tabrakan ini.
Bagaimana nasib para asteroid dalam jangka panjang?
Para astronom berteori bahwa sejumlah bulan kecil yang mengorbit beberapa planet di tata surya mungkin adalah asteroid yang terperangkap dalam medan gravitasi planet saat mereka melintas. Asteroid dapat bertabrakan satu sama lain, dan pecahan kecil yang disebut meteoroid sering terpental keluar dari sabuk asteroid. Ini yang menghasilkan meteor atau meteorit ketika memasuki atmosfer bumi.
Mengingat jumlah asteroid yang sangat banyak, para astronom berteori bahwa sebagian besar dari mereka telah berinteraksi dan bertabrakan dengan asteroid lain selama 4,6 miliar tahun terakhir dalam sejarah tata surya. Namun secara umum, sebagian besar asteroid akan terus mengorbit matahari.