Inisiator Nandur Tuk Banyu Rosita Y. Suwardi Sabet Penghargaan API 2022
Ia bersyukur diberikan amanah kepercayaan penghargaan dari API tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rosita YS Wibawa, notaris dan PPAT serta pegiat sosial budaya dan environmental enthusiast, bersama dengan sebagian penerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2022 yang berjumlah total 14 orang, diterima oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga di kantornya, Senin (24/1/2022). API VIII-2022 sendiri digelar di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, Yogyakarta, Sabtu (22/1/2022) lalu.
Rosita bersyukur diberikan amanah kepercayaan penghargaan dari API tersebut. "Saya tentu saja bersyukur dan berterima kasih diberikan amanah penghargaan ini. La haula wallaquwatta illa billah semua ini hanya karena kebesaran Allah," kata Rosita, Senin (24/1/2022).
Menurut dia, penghargaan API di usianya yang ke-10 tahun ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Karena itu, capaian yang luar biasa baginya bisa menerima apresiasi di API VIII-2022.
Adapun Rosita diketahui aktif di berbagai kegiatan maupun organisasi, melalui Kinarya Anak Bangsa mengangkat kegiatan kreatif budaya Jamuan Minum Rempah dan Nandur Tuk Banyu yaitu kegiatan merawat dan menumbuhkan Mata Air di area-area target. Ia aktif juga di Pemimpin Perempuan Indonesia (PPI), organisasi Profesi INI dan IPPAT, Kagama, dan juga Indonesian Gastronomy Community (IGC), di IGC Rosita menjabat sebagai Wakil Direktur. Ia juga merupakan pengawas di Yayasan Yashito Wibawa dan Rumah Cahaya, yang bergerak di bidang sosial-kemasyarakatan. Semasa pandemi Covid-19, yayasan tersebut menyalurkan berbagai bantuan bagi mereka yang membutuhkan.
"Penghargaan ini sekaligus menjadi PR saya untuk dapat lebih menjadi manfaat bagi lingkungan,"kata dia.
Lebih lanjut, Rosita berharap agar lebih banyak lagi pejuang perempuan yang diapresiasi oleh API. Sebab menurutnya cukup banyak perempuan di luar sana yang sesungguhnya layak mendapatkan penghargaan atas kontribusi dan perannya, namun tak muncul ke permukaan sehingga tak diketahui khalayak.
"Saya percaya bahwa di luar sana masih banyak pejuang-pejuang perempuan yang bergerak di antara tugas sebagai Ibu Rumah Tangga dan juga berkontribusi kepada masyarakat. Meski belum mendapatkan penghargaan, para ibu dan perempuan ini tetap berkontribusi bagi perempuan lainnya dan dunia," ujar Rosita.