Kasus Covid-19 di Banjarmasin Meningkat Tapi Bukan Omicron
Penambahan kasus Covid-19 di Banjarmasin sejak 19 Januari 2022
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi menyatakan bahwa kasus Covid-19 meningkat, tetapi bukan karena varian baru Omicron.
"Ada peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir ini, tapi belum ada indikasi kasus Omicron," katanyadi Banjarmasin, Kamis (27/1/2022).
Menurut dia, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin terjadi pada dua hari ini hingga sebanyak 14 kasus, sehingga totalnya ada sebanyak 21 kasus aktif hingga Selasa (26/1/2022).
"Pada hari Selasa bertambah 8 kasus, pada Senin tambah 6 kasus, semoga hari ini tidak bertambah lagi," katanya.
Menurut dia, adanya penambahan kasus Covid-19 baru di kota ini dimulai sejak 19 Januari 2022, tetapi hanya satu atau dua kasus, setelah sebelumnya lama tidak ada.
"Jadi saat ini kita laporkan sebanyak 19 orang isolasi mandiri dan hanya 2 orang yang dirawat di RS," katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya kenaikan kasus baru Covid-19 ini, total kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin sebanyak 15.633, di mana yang sudah sembuh sebanyak 15.060 orang dan meninggal dunia sebanyak 552 orang.
"Persentase angka kesembuhan dari Covid-19 di Kota Banjarmasin sebesar 96,35 persen," katanya.
Dengan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 ini pihaknya meminta masyarakat untuk makin meningkat kewaspadaan, makin disiplin protokol kesehatan.
"Jangan sampai kendor, lengah, semua waspada," katanya.
Dia pun meminta bagi warga yang belum divaksin untuk segera mengikuti vaksinasi. Saat ini program vaksinasi Covid-19 di Kota Banjarmasin sudah mencapai 80 persen lebih dari target sasaran sebanyak 711 ribu jiwa.
Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman
Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus
Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi