Kasus Konfirmasi Covid-19 di Bantul Bertambah Lima Orang

Masyarakat harus tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

www.freepik.com
Kasus Konfirmasi Covid-19 di Bantul Bertambah Lima Orang (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah lima orang, setelah sehari sebelumnya atau Sabtu (29/1) bertambah 10 orang.

Baca Juga


Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan pemkab di Bantul, Ahad (30/1/2022), tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Sewon tiga orang,Banguntapan satu orang serta Pleret satu orang.

Dalam periode yang sama terdapat kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh satu orang dari Kecamatan Pleret, kemudian kasus konfirmasi yang meninggal juga tercatat satu orang dari Kecamatan Imogiri. Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif hingga Minggu (30/1) berjumlah 57.492 orang, dengan angka kesembuhan sebanyak 55.860 orang, sementara kasus kematian total tercatat 1.571 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di selter wilayah Bantul untuk proses penyembuhan naik menjadi 61 orang.

Kasus COVID-19 isolasi itu tersebar di 11 kecamatan, yaitu Banguntapan 19 orang, Sewon 11 orang, Kasihan sembilan orang, Bantul lima orang, Jetis empat orang, Imogiri tiga orang, Piyungan tiga orang, Pleret, Pundong, dan Sedayu, masing-masing dua orang, serta Kretek satu orang.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan dalam beberapa hari terakhir memang terjadi kenaikan kasus paparan COVID-19 di Bantul. Karena itu masyarakat harus tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19.

"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler