Muslim Kanada Beri Usulan untuk Akhiri Islamofobia
Islamofobia masih jadi tantangan Muslim Kanada.
REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Ketua Asosiasi Muslim Newfoundland dan Labrador mengatakan keputusan pemerintah federal untuk mendedikasikan satu hari untuk memerangi Islamofobia tidak cukup jauh.
"Sejauh yang saya lihat, ini baru langkah awal. Langkah-langkah yang lebih konkrit harus diambil sebelum kita merasa nyaman," kata Presiden Asosiasi Muslim Newfoundland dan Labrador (MANAL), Syed Mansoor Pirzada, dilansir dari laman CBC, Ahad (30/1/2022).
Pemerintah federal mendeklarasikan 29 Januari sebagai Hari Peringatan untuk Serangan Masjid Kota Quebec dan Aksi Melawan Islamofobia pada tahun 2021.
Tapi Pirzada mengatakan satu-satunya cara untuk memberantas Islamofobia yang dia lihat sebagai ancaman eksistensial bagi komunitas Muslim di provinsi itu adalah di tingkat federal, dalam bentuk undang-undang kejahatan rasial khusus.
"Kata-kata hanya sampai sejauh ini. Kerusakan sudah terjadi. Jadi mengapa kita tidak bisa mencegah kerusakan lebih lanjut?," kata Pirzada.
Islamofobia Meningkat
Pirzada mengatakan, serangan Islamofobia di Kanada telah meningkat dalam lima tahun sejak serangan masjid Kota Quebec yang menewaskan enam orang dan menyebabkan lebih banyak orang terluka. Satu insiden pada Juni 2020 di London, Ontario merenggut nyawa empat anggota keluarga Afzaal.
Situs web Statistics Canada menunjukkan jumlah kejahatan rasial yang dilaporkan polisi pada tahun 2020, tahun terakhir yang jumlahnya ada lebih dari 25 persen lebih tinggi daripada tahun 2017.
Pirzada mengatakan pulau itu tidak terisolasi dari kebencian anti-Muslim. Dia sendiri yang menerima hinaan dan hinaan.
Pirzada mengatakan, serangan di Quebec dan Ontario juga membuat komunitas Muslim setempat merasa tidak nyaman. Banyak orang yang memilih untuk tidak mendatangi masjid karena mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Memiliki undang-undang kejahatan rasial yang diberlakukan akan berarti konsekuensi nyata untuk serangan serupa. Pirzada mengatakan, jika tidak ada, siapa pun dapat berdiri dan mengambil mobil atau mengambil truk mereka atau menemukan senjata atau apa pun.
Pirzada mengatakan, telah melobi untuk undang-undang kejahatan rasial selama komite dengar pendapat senat di Ottawa dengan anggota MANAL lainnya, tetapi tidak berhasil.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat, perwakilan pemerintah provinsi menyerukan tindakan untuk melawan Islamofobia di Newfoundland dan Labrador.
"Kita harus menemukan di mana ia tumbuh, kita harus membasminya, akar dan batangnya, dan sebagai gantinya menanam benih keragaman dan inklusi," jelasnya.
Rilis tersebut mencatat bahwa provinsi tersebut akan menandai kesempatan tersebut dengan menerangi Gedung Konfederasi di St. John's dengan warna hijau, warna yang telah lama dikaitkan dengan agama Islam.
Kota St John mengeluarkan tweet pada hari Sabtu, mengatakan Balai Kota juga akan menyala hijau akhir pekan ini Pirzada mengatakan, sementara gerakan itu sangat berarti, Islamofobia tidak dapat berakhir sampai perubahan dilakukan di tingkat legislatif.
"Tanpa hukum, tanpa hukuman konkret, kamu tidak bisa membasminya (Islamofobia)," jelasnya.