GM Ventures Berinvestasi di Soelect, Perusahaan Startup Baterai EV

Baterai EV dengan anoda lithium-metal menjanjikan penyimpanan lebih banyak energi.

Rep: Puti Almas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Motors Co menjadi salah satu investor di Soelect, perusahaan rintisan (startup) North Carolina, Amerika Serikat (AS) yang mengembangkan baterai lithium-metal pengisian cepat untuk kendaraan listrik (EV) di masa depan. 


Soelect mengumumkan, kenaikan Seri A sebesar 11 juta dolar AS dari GM Ventures, KTB Network dan Lotte Ventures, afiliasi dari Lotte Chemical Korea. Berbasis di Greensboro, Soelect didirikan pada 2020 oleh Jin Cho, seorang yang sebelumnya telah bekerja dengan LG, Samsung dan Johnson Controls. 

Cho mengatakan Soelect memiliki lebih dari 20 pelanggan, sebagian besar di industri otomotif. Ketertarikan GM pada Soelect sejalan dengan investasi sebelumnya dan kemitraan strategis dengan startup baterai Massachusetts SES, yang dijadwalkan untuk dirilis tahun ini.

GM dan SES, spinout 10 tahun dari MIT, telah bersama-sama mengembangkan baterai lithium-metal sejak 2015. Baterai EV dengan anoda lithium-metal menjanjikan penyimpanan lebih banyak energi, sehingga memberi rentang yang lebih panjang antara pengisian daya untuk EV, serta kemampuan untuk mengisi daya jauh lebih cepat daripada kendaraan yang dilengkapi baterai lithium-ion saat ini yang biasanya menggunakan grafit atau silikon.

Juru bicara GM, Darryll Harrison mengatakan investasi di Soelect melengkapi kemitraan pembuat mobil dengan SES. Ini lebih jauh juga memperluas upaya untuk mempercepat kemajuan kimia baterai.

Harrison mengatakan, teknologi lithium-metal Soelect dapat berfungsi sebagai enabler untuk desain anoda baterai lithium-metal dan solid-state EV di masa depan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler