Persib Tunggu Hasil Tes Swab
Teddy Tjahjono mengakui protokol kesehatan dalam tim memang diperketat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung menjadi salah satu klub yang memiliki pemain dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak di liga. Akibatnya laga Persib kontra PSM Makassar pun terpaksa ditunda.
Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani menyebut pemain tersebut baru menjalani tes swab PCR. Saat ini tim tengah menantikan hasil tes tersebut.
"Perkembangan yang positif masih tetap, hari ini kami mengadakan tes swab PCR untuk pemain yang sedang karantina, mudah-mudahan hasilnya bagus," kata Rafi, Kamis (3/2/2022).
Seharusnya Persib bertemu dengan PSM di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (2/2/2022). Namun karena jumlah pemain yang tidak terjangkit kurang dari 14 orang, maka Persib mengajukan emergency meeting dan diputuskan untuk laga ditunda.
Di sisi lain, Rafi memastikan para pemain tersebut adalah orang tanpa gejala (OTG). Untuk itu jika hasil pemain sudah negatif maka pemain tersebut bisa langsung bergabung dengan tim.
"Orang yang isolasi mandiri kurang dari 10 hari harus dua kali tes PCR dengan hasil negatif. Kalau lebih dari sepuluh hari sudah tidak bergejalan sudah bisa keluar dari isolasi mandiri," kata Rafi.
Jika menghitung dari tes pertama Persib saat ditemukan Covid-19 maka masa karantina pemain sudah masuk hari ke delapan. Untuk itu, Rafi menantikan hasil tes tim untuk mengetahui kondisi pemain.
Di sisi lain, Persebaya pun mengalami kondisi hampir serupa dengan Persib. Sempat hampir gagal bertanding, Persebaya bisa menghadapi PSIS dengan diperkuat 15 pemainnya.
Rafi melihat hal tersebut bisa saja terjadi pada Persib. Persib akan menghadapi Bhayangkara di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Ahad (6/2/2022).
"Mudah-mudahan sudah pada negatif. Kalau kondisi kan memang secara kesehatan daya tahannya menurun karena habis isolasi. Tapi di tempat karantina mereka juga tetap dapat program latihan dari jajaran pelatih," kata Rafi.
Sementara itu Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono mengakui protokol kesehatan dalam tim memang diperketat. Apalagi penyebaran Covid-19 varian Omicron ini sangat cepat.
"Lihat saja penyebarannya sangat cepat, di Jakarta dan Jawa Barat juga banyak. Jadi mau main dimanapun harus menjalankan protokol kesehatan dengan benar," kata Teddy.
Saat ini pun tim melakukan karantina bahkan untuk pemain yang tidak terjangkit Covid-19. Untuk itu Teddy berharap tim bisa segera kembali berkumpul.
"Kami sudah ingatkan pada pemain untuk hal-hal yang tidak perlu, kurangi untuk tidak perlu keluar dan mengurangi bertemu dengan orang," kata Teddy.
"Tapi namanya pemain, ya bayangkan saja tiga bulan di kamar, pasti ada keluarnya dan ini sedang naik. Jadi bisa ke siapa saja dan kena dari mana saja," kata Teddy.