Satgas Covid-19 Ungkap Celah Permainan Karantina di Bandara
Ada indikasi mafia karantina di bandara.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keberadaan mafia yang bisa membantu pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terbebas dari aturan karantina Covid-19, kembali menyeruak. Satgas Penanganan Covid-19 menyebut, penyelidikan polisi berhasil menemukan celah yang biasanya dimanfaatkan para mafia karantina untuk beraksi di bandara.
Ketua Satgas Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, celah tersebut berada mulai dari pintu pesawat hingga gedung pemeriksaan penumpang. Area tersebut memang tak boleh dimasuki sembarangan orang guna menjaga keamanan penerbangan. Bahkan, Satgas Covid-19 yang terdiri atas TNI dan Polri juga tak bisa memasuki area tersebut.
"Tetapi hasil penyelidikan, hasil pengumpulan keterangan oleh Mabes Polri menyimpulkan bahwa di situlah titik yang memungkinkan oknum-oknum bermain," ungkap Suharyanto dalam konferensi pers daring, Kamis (3/2).
Di area tanpa pengawasan itu lah, lanjut dia, para mafia mengarahkannya penumpang agar tidak melawati pintu-pintu imigrasi dan pintu-pintu pemeriksaan. Para mafia yang memang sudah janjian dengan penumpang itu keluar dari bandara melewati akses lain.
"Di situ lah (terjadi permainan oknum) sehingga tidak ada karantina. Ini lah yang menyebar di masyarakat bahwa ada permainan-permainan karantina," kata Suharyanto.
Dengan diketahuinya area tempat mafia karantina bermain ini, Suharyanto menyebut pihaknya akan menutup celah tersebut. Pihaknya akan mengawasi area tersebut bersama-sama dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
"Sehingga sejak mulai mendarat di wilayah NKRI, tidak ada (lagi) pihak atau oknum apa pun yang bisa melanggar aturan-aturan kekarantinaan yang sudah kita tetapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengusut praktik permainan dalam pelaksanaan karantina PPLN. Sebab, Jokowi mendapat aduan dari para WNA terkait permainan karantina ini.
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ujar Jokowi, Selasa (1/2).