MUI dan DMI Depok Ajak Umat Islam Baca Doa Qunut Nazilah
MUI dan DMI Depok mengajak umat Islam baca doa Qunit Nazilah.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Depok menerbitkan surat seruan bagi umat Islam agar membaca doa Qunut Nazilah. Qunut Nazilah diserukan untuk dibaca setiap rakaat terakhir salat berjemaah.
"Kami bersama DMI Kota Depok, dengan ini menyerukan kepada segenap umat Islam di Kota Depok, terutama yang melaksanakan salat berjamaah di masjid dan musholla agar melaksanakan doa Qunut Nazilah," ujar Ketua Umum MUI Kota Depok, Ahmad Dimyathi Badruzzaman di MUI Depok, Jumat (4/1/2022).
Menurut Dimyathi, pembacaan Doa Qunut Nazilah ini dimaksudkan untuk meminta pertolongan dari Allah SWT agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Melalui upaya ini diharapkan Kota Depok segera terbebas dari wabah Covid-19 yang penyebarannya saat ini semakin meningkat.
"Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan juga ikhtiar umat Islam agar musibah pandemi Covid-19 segera berakhir. Dengan begitu, warga Depok khususnya serta bangsa Indonesia pada umumnya dapat menjalankan kehidupan sehari-hari kembali menjadi normal seperti semula, sebelum terjadinya musibah pandemi Covid-19," tuturnya.
Berikut ini bacaan latin Doa Qunut Nazilah versi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok dan artinya:
"Allahumma inna nasta'inuka wa nastaghfiruka, wa nastahdika wa nu'minu bika wa natawakkalu alaika, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruka, wa nakhla'u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na'budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas'a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq."
Artinya: "Ya Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan sholat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir." (Rusdy Nurdiansyah)