Joe Rogan Kembali Pandu Podcast Spotify, Tetap Kontroversial

Spotify diprotes karena biarkan podcast Joe Rogan soal misinformasi Covid-19.

AP
Penyanyi legendaris Neil Young (kiri) tak sudi berada di platform streaming yang sama dengan podcaster Joe Rogan yang dituduhnya telah menyebarkan misinformasi Covid-19.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembawa acara siniar kontroversial, Joe Rogan, kembali ke Spotify setelah absen selama sepekan dengan episode baru pada Jumat (4/2/2022). Rogan kembali dalam sesi wawancara dengan tamu Andy Stumpf, pensiunan Navy SEAL.

Rogan bersama Stumpf berbicara tentang waktu jedanya dari Spotify. Sejak mengeluarkan video pernyataan di Instagram beberapa hari lalu, Rogan mengaku tidak banyak yang bisa ia lakukan.

Baca Juga



"Ketika mendengar orang-orang yang kehilangan permainan perhatian informasi, pihak seperti CNN, ketika mereka meminta jaringan atau acara lain untuk disensor atau dibatasi, itu seperti, lakukan saja yang lebih baik," kata Rogan, seperti dilansir New York Post, Sabtu (5/2/2022).

Rogan menyatakan bahwa masa lockdown tidak menghentikan penyebaran SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Dia menyoroti saat Montreal, Kanada menerapkan jam malam.

"Apa yang terjadi setelah pukul 10? Mereka menutup restoran dan bar di beberapa bagian Kanada, mereka hampir tidak beroperasi, bisnis mereka sudah hampir tidak hidup," kata Rogan.

Menurut Rogan, dari situ terlihat bahwa semua metode lockdown tidak berhasil. Cara itu tidak menghentikan penyebaran virus.

Stumpf bertanya lebih lanjut kepada Rogan apakah ia benar-benar telah mempertimbangkan untuk mengundang tamu tandingan yang bisa melawan pernyataan Rogan tentang Covid-19. Rogan menjawab, ada beberapa dari orang-orang itu yang merupakan dokter berpendidikan tinggi dengan perspektif berbeda dan bisa menjadi tamu di sesi mendatang.

"Tetapi mereka lebih berdasarkan fakta daripada narasi," kata podcaster anak emas Spotify itu.

Sebelumnya, dalam sebuah video Instagram yang duunggah pada 31 Januari 2022, Rogan meminta maaf atas komentarnya yang membuat gaduh. Dia meminta maaf jika banyak yang tidak menyukainya.

Menurut Rogan, dia tidak mencoba untuk mempromosikan informasi yang salah. Pria 54 tahun itu menegaskan tidak mencoba menjadi kontroversial.

Rogan menyebut, dirinya tidak pernah mencoba melakukan apa pun melalui podcast The Joe Rogan Experience selain hanya berbicara dengan tamu. Dia mengaku cuma mencoba melakukan percakapan yang menarik.

Musisi, termasuk Neil Young dan Joni Mitchell, telah mengecam siniar Rogan dengan mengeluarkan karya mereka dari daftar putar Spotify. Rogan pun menyesalkan hal itu dan sangat tidak menginginkannya. Dia juga mengaku selalu menjadi penggemar Neil Young.

Belum lama ini, CEO Spotify Daniel Ek membela Rogan dan mengatakan dia mendukung komentator UFC tersebut. Ek mengatakan, pihaknya mengetahui beberapa dari audiens merasa kecewa atau marah, bahkan terluka, dengan beberapa konten Rogan dan fakta bahwa itu tetap ada di platform streaming.

Ek mengatakan itu kepada staf dalam pidato 15 menit di City Hall, menurut audio diperoleh oleh Verge. Menurut Ek, dia juga sangat tidak setuju dan bahkan sangat tersinggung dengan banyak hal yang Joe Rogan katakan.

"Namun, dia adalah podcaster No. 1 di dunia dengan selisih (pencapaian) yang lebar. Kalau Anda mau berusaha mencapai ambisi besar kita, itu berarti konten yang mungkin membuat kita sendiri tidak bangga untuk dikaitkan dengannya tetap ada di Spotify," ujarnya.

Sebelumnya podcast Rogan dikecam banyak pihak, termasuk kelompok dokter, ahli hingga selebritas. Hal itu berkaitan dengan informasi palsu dan dinilai salah terkait Covid-19 serta pernyataan antivaksin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler