Alhamdulillah, Penjaga Pantai Filipina Izinkan Petugas Muslim Pakai Jilbab
Penggunaan jilbab dalam seragam penjaga pantai membantu mendorong inklusivitas.
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengumumkan persetujuan kebijakan pakaian baru yang memungkinkan penggunaan jilbab dalam seragam, Kamis (4/2/2022). Hal ini disampaikan menyusul pengajuan tawaran agar lebih banyak wanita Muslim bergabung dengan layanan tersebut.
Komunitas Muslim membentuk sekitar enam persen dari 110 juta warga negara itu. PCG saat ini memiliki 1.850 personel Muslim, 200 di antaranya adalah perempuan.
"Penjaga Pantai Filipina telah menyetujui pencantuman jilbab dalam seragam personel Penjaga Pantai wanita Muslim," kata pasukan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip di AhlulBayt News Agency (ABNA), Ahad (6/2/2022).
Dalam pernyataan yang sama, mereka menambahkan kebijakan tersebut telah efektif berlaku sejak pekan lalu. Komunitas Muslim di PCG disebut menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas keputusan itu.
"Anggota komunitas tersebut berharap pencantuman hijab dalam seragam resmi PCG akan mendorong lebih banyak wanita Muslim bergabung dengan angkatan kerja Penjaga Pantai," lanjutnya.
Kepala dinas tersebut, Kapten Alicman S. Borowa, telah mengusulkan dimasukkannya jilbab dalam seragam angkatan tahun lalu dengan alasan keputusan itu akan membantu mendorong inklusivitas.
Di sisi lain, Komisi Nasional Muslim Filipina menyambut baik perkembangan tersebut. "Kabar Baik! Penjaga Pantai Filipina merilis sebuah pernyataan yang mengizinkan wanita Muslim di bawah kantor mereka mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam resmi," kata komisi itu dalam sebuah unggahan di media sosial.
Keputusan yang diambil PCG ini mengikuti jejak Angkatan Bersenjata Filipina, Polisi Nasional Filipina, dan Biro Manajemen Penjara dan Penologi, yang telah mengizinkan penggunaan jilbab sebagai bagian dari seragam resmi untuk personel Muslim mereka. Pada 2017, pasukan keamanan mengerahkan tentara wanita berhijab atau pasukan jilbab di Marawi untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang trauma oleh pengepungan kota. Konflik bersenjata terjadi selama berbulan-bulan di barat laut-tengah Mindanao, antara pasukan keamanan Filipina dan militan yang berafiliasi dengan ISIS.