Usai Imlek, Sejumlah Negara di Asia Alami Lonjakan Kasus Infeksi Covid-19

Hong Kong memperketat kebijakan "zero-Covid" ketika angka kasus positif meningkat.

AP Photo/Vincent Yu
Warga mengantre untuk tes Covid-19 di Hong Kong, Senin (7/2/2022). Sejumlah negara di Asia mengalami kenaikan kasus usai perayaan Tahun Baru Imlek, termasuk Hong Kong dan Singapura.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Banyak negara di Asia yang mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19 setelah hari raya Imlek. Petugas kesehatan kewalahan menghadapi virus corona varian Omicron yang sangat mudah menular dan angka infeksi diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa pekan ke depan.

Baca Juga


Hari Raya Imlek yang merupakan hari libur terbesar China dirayakan pada 1 Februari lalu. Banyak negara Asia yang merayakannya walaupun pemerintah menerapkan peraturan pembatasan sosial untuk menghindari kerumunan dan pertemuan keluarga skala besar.

Pihak berwenang Hong Kong memperketat kebijakan "zero-Covid" ketika angka kasus positif merangkak naik di kota tersebut. Pada Senin (7/2/2022) ini Hong Kong melaporkan 614 kasus infeksi lokal.

"Kami memprediksi akan lebih banyak kasus dalam beberapa pekan ke depan, kami mempertimbangkan ini merupakan sejumlah dampak setelah kegiatan liburan dan kluster-kluster," kata kepala Pusat Proteksi Kesehatan Hong Kong Edwin Tsui.

"Dengan kebijakan kami saat ini, kami berharap kami masih dapat menahan penularan penyakit," tambahnya.

Saat ini Hong Kong mengharuskan semua kasus untuk di rawat di rumah sakit. Pemerintah kota mengumumkan mulai Selasa (8/2/2022) kontak dekat orang yang terinfeksi diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Sementara orang yang positif saat berada di rumah akan dipindahkan di rumah sakit.

Hong Kong telah menyesuaikan diri dengan kebijakan "zero-Covid" China yang hendak membasmi habis wabah. Walau kini banyak negara yang mengubah pendekatan mereka untuk hidup bersama virus.

Pemerintah kota menutup setiap gedung tempat tinggal ketika berhasil mengidentifikasi virus dan melarang makan di luar setelah jam 18.00 waktu setempat. Sementara terjadi lonjakan kasus infeksi dramatis di Singapura usai libur Imlek. Pada Jumat (4/2/2022) kemarin negara-kota itu melaporkan 13 ribu kasus infeksi baru.  

Sejak itu kasus infeksi mulai menurun menjadi 7.752 kasus pada Ahad (5/2/2022). Peraturan pembatasan sosial membatasi kapasitas restoran dan jumlah tamu yang dapat diterima setiap rumah.

Bulan lalu Singapura melaporkan 100 ribu kasus infeksi walaupun 99 persen di antaranya tanpa gejala atau gejala ringan. Pemerintah di seluruh Asia menerapkan pola serupa dalam menghadapi Omicron yang sangat mudah menular.

 

Walaupun pejabat kesehatan di sejumlah negara melaporkan lonjakan kasus infeksi varian Omicron tidak diikuti angka rawat inap atau kematian seperti varian Delta sebelumnya. Pada Ahad (6/2/2022) kemarin Jepang melaporkan hampi 90 ribu kasus infeksi termasuk 17.562 kasus di Tokyo.

Pakar mengatakan kini infeksi virus corona menyebar di antara orang lanjut usia yang mulai mengisi ranjang-ranjang rumah sakit. Jumlah populasi yang sudah menerima dosis ketiga di Jepang masih di bawah 5 persen.

Indonesia juga mengalami lonjakan kasus infeksi setelah luluh lantak oleh varian Delta tahun lalu. Pada 6 Januari lalu Indonesia hanya melaporkan 533 kasus infeksi dan tujuh kasus kematian.

Satu bulan kemudian angka kasus infeksi Indonesia bertambah 36.057. Sementara angka kematian terkait virus corona tercatat 57, naik hampir empat kali lipat dibanding pekan lalu.

Pada Senin ini Thailand melaporkan hampir 10 ribu kasus untuk ketiga kalinya berturut-turut. Departemen Pengendalian Penyakit mengatakan jumlah pasien gejala berat turun, sementara angka kematian Covid-19 masih stabil. 

Pemerintah negara-negara yang merayakan Imlek sudah memperkirakan Omicron akan terus mendorong angka infeksi. Kasus infeksi di Malaysia melayang tinggi. Pejabat kesehatan negara itu melaporkan 11.034 kasus infeksi baru.

Pejabat kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah memperingatkan angka kasus harian negara itu bisa naik dua kali lipat pada akhir Maret. Ia meminta rakyat Malaysia untuk menerima vaksin booster. Sekitar 98 persen orang dewasa di Negeri Jiran sudah divaksin lengkap dan setengahnya sudah mendapat dosis ketiga.

 

Pejabat kesehatan Korea Selatan memperingatkan angka kasus infeksi Negeri Ginseng dapat bertambah sekitar 130 hingga 170 ribu kasus per hari. Kasus infeksi di Korsel bertambah 38.691 kasus.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler