Menag Yaqut Sebut Kerukunan Umat Beragama di Papua Terjalin Baik

Pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah menumbuhkan toleransi.

istimewa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para dai untuk turut membumikan gerakan moderasi beragama sebagai spirit untuk penguatan bangsa.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memuji kerukunan antar umat beragama di tanah Papua. Dikatakan Yaqut, setiap individu mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan. Sehingga, kerukunan antar umat beragama di Papua sudah terjalin dengan baik.


Hal itu dikatakan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, saat memberikan sambutan secara virtual, pada Perayaan Ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167 tahun, Senin (7/2/2022). Momentum ini, merupakan kali pertama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, memberikan sambutan lewat videonya yang berdurasi 5 menit. Kegiatan itu disambut antusias oleh warga, dan dihadiri Sekitar 3.000 umat di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).

"Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan, perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan,"ucap Yaqut dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

"Kondisi Papua tersebut sejalan dengan moderasi beragama yang digaungkan oleh pemerintah saat ini," tambah Yaqut.

Yaqut juga mengatakan, pemerintah terus mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkan toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tri kerukunan umat beragama yaitu kerukunan inter umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah dapat terwujud.

“Untuk itu nilai-nilai utama yang menjadi pondasi toleransi diharapkan dapat tumbuh dari agama-agama melalui ajaran dan prakteknya,"ujar Yaqut.

Selain itu, sebagai Menteri Agama berharap agar umat Kristen di tanah Papua tetap dan terus menjadi teladan dalam sikap toleran dan kemanusiaan, serta tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan.

"Sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat terwujud, yaitu agama sebagai sarana dalam meraih keridhoan Tuhan dalam kehidupan yang rukun dan damai,"ucap dia.

Yaqut juga mengatakan, Papua sejatinya tanah yang damai. Meski, mayoritas warga Papua beragama Kristiani, tapi kehidupan kerukunan antar umat beragama di Provinsi paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tetap terjaga harmonis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"Momentum hari Pekabaran Injil 167 tahun di tanah Papua ini, dimaknai sebagai kebangkitan Papua, menuju Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadilan serta tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Ketua Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt Hizkia Rollo menanggapi sambutan Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pandangan dari Menteri Agama sangat luar biasa, terkait dengan kebersamaan dan kerukunan. "Kalau kebersamaan dan kerukunan ini tetap terjalin dengan baik, maka semua proses pembangunan di tanah Papua akan berlansung dengan baik. Kalau tanpa dua hal tersebut, maka proses pembangunan di tanah ini tidak akan berjalan dengan baik," ucap Hezkia.

"Untuk itu harapan hati dari Menteri Agama tadi, itu akan menjadi satu kesatuan untuk kita menemukan titik temu, dimana kita berkolaborasi dengan pemerintah didalamnya ada toko-toko agama, untuk membangun tanah ini menujuh Papua yang lebih baik," tambah dia.

Sementara Presiden GIDI Pdt Dorman Wandikbo, menuturkan di tanah Papua tidak pernah terjadi konflik agama. "Jujur kami di Papua cinta damai, dan sampai di hari ini terhitung injil masuk di Papua hingga sudah mencapai 167 tahun, kami tidak mengalami konflik agama. Untuk itu Indonesia harus belajar dari kami orang Papua, bagaimana memelihara toleransi hidup beragama di atas tanah ini,”u jarnya.

Senada dengan itu, Ketua Panitia HPI ke 167 tahun, yang juga selaku Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, mengatakan, terkait dengan apa yang disampaikan oleh Menteri agama tadi.

“Situasi dan kondisi masyarakat Papua yang menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu untuk terus kita terjaga karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua yang damai Mandiri Sejahtera dan berkeadila. Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontohi kami," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler