Rumah Sakit di Garut Diminta Siapkan Tempat Isolasi

Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mulai mengalami peningkatan.

Musiron/Republika
Komplek Islamic Center Garut. Pemerintah Garut menyiapkan sejumlah lokasi untuk isolasi terpusat.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut meminta kepada seluruh rumah sakit menyiapkan tempat isolasi untuk penanganan kasus Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mulai mengalami peningkatan sejak beberapa pekan terakhir.

Baca Juga


Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Dari sisi kesiapan pelayanan, seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Garut telah diminta menyiapkan kembali ruang isolasi untuk penanganan Covid-19.

"Kami hari ini sudah minta seluruh rumah sakit yang ada untuk membantu penanganan Covid-19," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (8/2/2022).

Selain itu, tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala di Islamic Center dan Rusunawa juga sudah diaktivasi kembali. Namun, saat ini pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan sementara difokuskan di Rusunawa.

Nurdin mengatakan, sebelumnya para pasien Covid-19 itu diisolasi di Islamic Center. Namun, agar penanganannya efektif, para pasien dialihkan ke Rusunawa yang memiliki kapasitas lebih banyak. Apalagi, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan.

"Sementara untuk isolasi terpusat kami fokuskan dulu di Rusunawa. Nanti kalau Rusunawa penuh, baru Islamic Center dibuka lagi," kata dia.

Selain dua tempat itu, Nurdin mengatakan, Pemkab Garut juga telah menyiapkan sebuah hotel untuk dijadikan tempat isolasi terpusat di wilayah selatan Garut. Menurut dia, hotel itu memiliki 17 kamar dan dapat menampung 34 orang pasien Covid-19.

"Sekarang belum digunakan. Di selatan kami masih fokuskan di RSUD Pameungpeuk," kata dia.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per 7 Februari 2022, terdapat 197 kasus positif Covid-19. Sebanyak 140 orang isolasi mandiri dan 57 orang isolasi di rumah sakit. 

Sementara berdasarkan data per 8 Februari, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di seluruh rumah sakit di Kabupaten Garut mencapai 38,11 persen. Dari total 307 kamar yang tersedia, sebanyak 117 unit digunakan, termasuk untuk pasien suspek. Sementara di tempat isolasi terpusat, BOR mencapai 7,93 persen. Dari total 164 tempat tidur yang tersedia, 13 unit di antaranya digunakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler