Polisi Ungkap Penyebab Terbakarnya Mobil Anak Gubernur Kaltara

Diduga gesekan antara kendaraan dengan separator busway menimbulkan percikan api.

Dok Polda Metro
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Rep: Ali Mansur Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan kendaraan yang dinaiki AKP Novandi Arya Kharisma (31) terbakar karena percikan api yang diakibatkan gesekan antara mobil Toyota Camry dengan separator TransJakarta. Penyidik juga telah olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga


Hasil olah TKP tersebut, diduga mobil korban turun dari flyover Senen dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak saparator busway. Diduga karena adanya gesekan antara kendaraan dengan separator tersebut menimbulkan percikan api yang kemudian menjalar dan melalap mobil naas tersebut.

"Mungkin dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga kemudian menabrak separator itu dan menimbulkan percikan api. Tapi masih dalam proses penyelidikan," ujar Sambodo, saat konferensi pers di Gedung Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022). 

Selain itu dalam penyelidikan, pihaknya juga akan mencari posisi kedua korban pada saat kecelakaan maut itu terjadi. Apakah korban AKP Novandi yang diketahui anak pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwan itu sebagai pengemudi atau penumpang.

Lanjut Sambodo, untuk mengetahui posisi kedua korban pihaknya masih memeriksa CCTV dan kamera ETLE untuk melihat posisi duduk korban. Ia memastikan penyelidikan tetap berlanjut meski pada akhirnya kemungkinan besar akan SP3 karena kecelakaan tunggal. 

"Kemungkinan ini kecelakaan tunggal dan pengemudi meninggal dunia, namun kami akan berupaya terus menentukan siapa yang jadi pengemudi pada malam hari itu," ungkap Sambodo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan salah satu korban kecelakaan mobil Toyota Camry yang menabrak separator bus TransJakarta dan terbakar adalah anak pertama Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang. Hal itu diketahui dari data odontogram gigi korban yang di dapat dari Polda Kalimantan Timur (Kaltim), tempat korban bertugas.

"Kami bekerjasama dengan Polda Kaltim untuk mendapatkan data-data gigi geliginya ini data odontogram. Ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukan 100 persen dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun," ujar Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Didiet Setioboedi.

Dalam mengidentifikasi dua jenazah korban di kawasan Senen, Jakarta Pusat itu, kata Didiet, pihaknya melakukan operasi DVI guna mencari kejelasan identitasnya di Rumah Sakit Polri Kramat jati. Kemudian dari DVI didapatkan beberapa tanda-tanda dan pihaknya juga mengumpulkan data-data postmortem terlebih dulu.

"Untuk menegakkan suatu diagnosa kami kumpulkan data-data, ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check-upnya dan fotografinya," ungkap Didiet.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler