UMJ Luluskan 103 Perawat Baru, Rektor: Tanggung Jawab Sosial Perawat Tinggi

Lulusan Profesi Ners UMJ memiliki pengalaman langsung dalam penanganan Covid-19.

istimewa
Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar kegiatan angkat sumpah lulusan Program Studi Profesi Ners dan Diploma III Keperawatan, Rabu, (9/2/2022).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjadi seorang perawat adalah tugas yang sangat mulia.  Seorang perawat membutuhkan ketulusan dalam menjalankan tugas mulianya. Dalam diri perawat terdapat tanggung jawab sosial keagamaan yang tinggi.

Baca Juga


“Tanggung jawab sosial yaitu tidak membeda-bedakan antara agama, suku, ras, dan lain sebagainya. Siapapun harus dilayani dengan baik tanpa melihat background dari pasien, serta tanggung jawab keagamaan terutama nilai-nilai dalam ajaran agama Islam," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta  (UMJ), Dr. Ma’mun Murod, M.Si dalam sambutannya di sela angkat sumpah lulusan Program Studi Profesi Ners dan Diploma III Keperawatan, Rabu, (9/2/2022). 

Angkat Sumpah yang dilaksanakan secara Hybrid, perpaduan luring dan daring dengan protokol kesehatan ketat serta antigen bagi wisudawan, orang tua, dan panitia yang hadir di gedung Pewayangan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.  Angkat sumpah Profesi  Ners ini , diikuti 103 mahasiswa/i lulusan program Studi Ners dan Diploma III Keperawatan yang terdiri dari 16 mahasiswa, 89 mahasiswi.  

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UMJ, Miciko Umeda, S.Kp., M.Biomed dalam sambutannya secara daring, menyampaikan bahwa lulusan Profesi Ners UMJ bukan lulusan biasa.  “Lulusan Profesi Ners UMJ memiliki pengalaman langsung dalam penanganan Covid-19 dan Vaksinator di beberapa rumah sakit, diantaranya Rumah Sakit PON, Rumah Sakit Islam Sukapura, Rumah Sakit Tarakan, Rumah Sakit Koja, dan Puskesmas Kecamatan Cakung," katanya.

Ia berpesan agar para lulusan untuk terus mengembangkan ilmunya dan pengalamannya sebagai perawat. “Saudara harus selalu berkembang, dan jujur dalam melayani masyarakat.  Mengamalkan ilmu merupakan sebuah amal ibadah sebagai seorang muslim.  Perawat lulusan UMJ harus selalu menjunjung tinggi nama baik almamater karena setiap pergerakan saudara sebagai perawat merupakan dakwah amal ma’ruf nahi munkar, “ kata Michiko. 

Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMJ Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd turut berpesan pada para lulusan untuk melayani masyarakat dengan baik.  “Angkat sumpah Profesi Ners dan Perawat  bukan hanya sekedar sumpah. Posisikan Tuhanmu diatas segala-galanya dan jadikan lah sumpah tersebut adalah janji kalian seumur hidup, dalam menjalankan tugas sebagai perawat.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Muhammad Hadi, M.Kep menambahkan  Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta selalu menyumbangkan lulusan terbaiknya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 dimana saat ini kembali mengalami lonjakan penularan.

Kualitas lulusan Perawat FIK UMJ dididik melalui prodi yang terakreditasi A dan Unggul, sepert D3 akreditasi A, S1 keperawatan akreditasi A,  Profesi Ners akreditasi A, S2 keperawatan akreditasi Unggul, Spesialis Medikal Bedah akreditasi Unggul dan Spesialis Keperawatan Komunitas terakreditasi dan sedang persiapan akteditasi LAM PTKes. Rata-rata tingkat kelulusan uji kompetensi nasional mencapai 98 persen.

Wisudawan terbaik dalam Angkat Sumpah Profesi Ners ini terdapat 3 (tiga) lulusan terbaik dengan kriteria berprestasi, kedisiplinan, dan keaktifan yaitu : Zibril Khaidir Dayastri dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91, Radiantan Halila dengan IPK 3,96, dan Annisa Ayu Karima dengan IPK 3,98. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler