Antrean Isolasi dan Tes Covid Mengular, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf
Antrean panjang terjadi setelah Hong Kong mencatat rekor jumlah kasus baru Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Hong Kong Carrie Lam meminta maaf karena terjadi antrean panjang di pusat pengujian virus corona dan fasilitas isolasi. Antrean panjang terjadi setelah Hong Kong mencatat rekor jumlah kasus baru Covid-19.
Kasus harian Covid-19 harian Hong Kong naik hampir dua kali lipat menjadi 1.161 pada Rabu (9/2/2022). Sementara, pada Kamis (10/2/2022), Hong Kong melaporkan 986 kasus baru Covid-19. Dalam sebuah pernyataan yang ditulis di halaman Facebooknya, Lam mengatakan, pemerintah sedang bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas fasilitas isolasi maupun pengujian Covid-19.
"Warga harus menunggu lama untuk menerima tes dan banyak orang yang positif sudah lama menunggu fasilitas isolasi. Saya sangat menyesalinya dan merasa cemas," ujar Lam.
Hong Kong telah mengadopsi strategi "nol Covid-19, serupa dengan China daratan. Strategi ini berbeda dengan negara lain yang mengambil langkah untuk "hidup dengan Covid-19", melalui peningkatan vaksinasi dan mengurangi pembatasan secara bertahap. Para ahli mengatakan, skenario nol Covid-19 dapat efektif jika seluruh kota dikunci selama 2 hingga 3 bulan. Lam mengatakan, Hong Kong tidak dapat mengambil strategi "hidup berdampingan dengan Covid-19" karena lebih dari 50 persen lansia belum divaksinasi.
Hong Kong telah melaporkan hampir 4.000 kasus selama dua minggu terakhir. Dengan demikian, total kasus menjadi lebih dari 17 ribu sejak pandemi dimulai pada 2020 dengan 215 kematian. Angka ini yang jauh lebih rendah daripada total kasus di kota-kota besar dunia lainnya.
Pihak berwenang Hong Kong telah mengambil langkah pembatasan untuk menekan kasus Covid-19. Pada Kamis, pihak berwenang melarang pertemuan lebih dari dua orang di tempat publik. Selain itu, operasional restoran dibatasi hanya sampai pukul 18.00 sore. Sebagian besar tempat publik mulai dari gereja, sekolah, gimnasium, dan bioskop masih ditutup.
Sekitar 82 persen penduduk Hong Kong telah menerima satu dosis vaksin. Namun sebagian besar lansia masih ragu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.