Khofifah Resmikan 50 Hunian Sementara Semeru yang Dibangun Pramuka

Secara teknis satu hunian sementara dibangun oleh 10 orang anggota pramuka.

Antara/Seno
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) Bupati Lumajang Thoriqul Haq (kedua kanan) didampingi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Arum Sabil (kedua kiri) meninjau pembangunan hunian sementara (huntara) di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022). Kementerian PUPR akan membangun sekitar 600 unit dari 2.000 unit rumah hunian sementara dan hunian tetap bagi penyintas bencana awan panas guguran Gunung Semeru yang ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri 2022.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 50 hunian sementara bagi penyintas bencana Gunung Semeru yang dibangun oleh Gerakan Pramuka Peduli di tempat relokasi warga terdampak letusan Semeru, di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga


"Peresmian 50 hunian sementara itu adalah peresmian pertama hunian sementara yang ada di tempat ini," kata Khofifah, yang juga Kamabida Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Gubernur Jatim perempuan pertama itu mengucapkan terima kasih atas bakti Pramuka, baik dari Kwarda Jatim maupun kwarcab di seluruh wilayah Jawa Timur, utamanya Kabupaten Lumajang.

"Jagalah yang sudah berjalan baik itu. Tetaplah memberikan dedikasi yang baik untuk masyarakat. Terima kasih seluruh bakti yang tulus ikhlas dari Kwarda dan Kwarcab yang ada di Jawa Timur," katanya.

Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan bahwa hunian sementara yang dibangun Gerakan Pramuka merupakan hasil donasi yang terkumpul dari donasi Gerakan Pramuka di beberapa daerah, dengan total Rp1,6 miliar itu, sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan hunian sementara.

"Itu hasil donasi yang terkumpul dari semua Pramuka dan sampai hari ini sudah Rp1,6 miliar. Tahap pertama kebagian 19 kavling hunian sementara yang dibangun dan hari ini sudah 90 persen selesai," ujarnya.

Bunda Indah, sapaan akrab Indah Amperawati, yang juga Kakwarcab Lumajang, mengatakan secara teknis satu hunian sementara dibangun oleh 10 orang anggota pramuka, sehingga kurang lebih ada 190 anggota yang terlibat untuk membangun 19 hunian sementara pada tahap pertama.

Pemkab Lumajang menargetkan masyarakat terdampak letusan Gunung Semeru bisa menempati tempat relokasi, sebelum bulan Ramadhan dan beberapa fasilitas umum lainnya, seperti listrik, air bersih dan saluran sanitasi akan dirampungkan pada April 2022.

Proses pembangunan hunian sementara dan hunian tetap pada tahap pertama sudah mencapai 208 hunian sementara dan 353 hunian tetap yang merupakan percepatan yang dilakukan Pemkab Lumajang.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler