Skenario Terburuk: Sedang Isoman, Nakes akan Diperbantukan untuk Layani Telemedisin

Kemenkes susun langkah antisipasi skenario terburuk yang mungkin dialami nakes.

Edi Yusuf/Republika
Penampilan teaterikal yang menggambarkan perjuangan tenaga kesehatan dalam mengangani Covid-19 saat peresmian Monumen Pahlawan Covid-19, di Jalan Surapati, Kota Bandung, Sabtu (4/12/2021). Kemenkes sedang menyusun langkah antisipasi terhadap skenario terburuk yang mungkin dialami tenaga kesehatan (nakes) saat gelombang pasang kasus omicron melanda Indonesia.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun langkah antisipasi terhadap skenario terburuk yang mungkin dialami para tenaga kesehatan (nakes) di tengah lonjakan kasus omicron. Meski begitu, sejauh ini kekurangan nakes masih dapat diatasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan sumber daya manusia sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

"Strategi internal rumah sakit dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal sif dan mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan Covid-19," jelas Nadia dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).

Baca Juga


Selain itu, menurut Nadia, penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf juga perlu dilakukan. Rumah sakit juga direkomendasikan mengurangi atau menunda layanan non emergensi serta meningkatkan layanan telemedisin.

Tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri karena tanpa gejala akan bisa diperbantukan untuk menjalankan konsultasi telemedisin pada pasien Covid-19 yang menjalankan isoman. Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit dilakukan salah satunya dengan mobilisasi relawan, baik dari koas maupun peserta program pendidikan dokter spesialis.

"Kami berkoordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan rumah sakit dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu dalam administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes atau administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien Covid-19 dengan dipayungi oleh regulasi izin praktik," jelas Nadia.

Selain itu, demi menekan kasus kematian menjadi lebih banyak lagi, Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Dengan begitu pasien OTG atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah, seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta.

Dalam masa isoman maupun isoter, Kemenkes memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis baik melalui platform telemedisin maupun dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.

Nadia juga mengimbau agar memperkuat penerapan protokol kesehatan untuk menjaga diri dari tertular Covid-19. Masyarakat diserukan melengkapi vaksinasi Covid-19 dan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler