Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran Meningkat Sejak Awal Februari
Hampir di seluruh kecamatan Kabupaten Pangandaran ditemukan kasus Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Padahal, dalam beberapa bulan berselang tak ditemukan kasus positif di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerahnya kali pertama ditemukan pada 3 Februari 2022 setelah beberapa bulan nihil kasus. Ketika itu, warga Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah pergi ke Bandung.
Dua hari berselang, ditemukan lagi kasus di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. "Setelah itu, baru ditemukan menyebar. Hampir di seluruh kecamatan ada," kata dia, Senin (14/2/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran hingga 13 Februari 2022, total kasus positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 79 kasus. Sebanyak enam orang menjalani isolasi di rumah sakit dan 73 orang isolasi mandiri.
Meski kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran meningkat, menurut Yadi, hingga saat ini belum bisa dipastikan keberadaan varian omicron di daerah itu. Ia mengatakan, pihaknya sempat mengirim sejumlah sampel untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) ke laboratorium yang ada di provinsi. Namun hasilnya, pasien Covid-19 di Kabupaten Pangandaran tidak terpapar varian omicron.
Kendati varian omicron belum dapat dipastikan keberadaannya di Kabupaten Pangandaran, ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sebab, saat ini lebih banyak pasien Covid-19 yang tak bergejala.
"Kami juga lebih sulit mendeteksi, karena sekarang banyak yang tanpa gejala," ujar dia.
Yadi mengatakan, pihaknya berupaya terus untuk melacak kasus Covid-19 dengan melakukan tes swab antigen secara acak, terutama di destinasi wisata. Sebab, masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran setiap akhir pekannya.
"Karena kasus banyak di Pangandaran, mungkin ada dampak dari wisatawan. Mangkanya kami terus melakukan tes acak di destinasi wisata. Porsinya juga malah ditambah, misalnya kemarin kami sehari bisa sampai 2.400 orang dites termasuk untuk melacak kontak erat," kata.
Baca:
11 Warga Jember Tewas Terseret Ombak, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi
Pemkot Surabaya Ungkap Ada Pasien Covid-19 Tolak Isolasi Terpusat
Pengrajin Tahu di Bandung Ancam Mogok Produksi karena Harga Kedelai Mahal