Turki Luncurkan Kampanye Berhenti Merokok

48 jam sudah cukup untuk berhenti merokok dan mulai hidup sehat

Dalam rangka memperingati Hari Berhenti Merokok, Turki meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan tembakau.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dalam rangka memperingati Hari Berhenti Merokok, Turki meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan tembakau.

Baca Juga


Kampanye, “Berhenti Merokok”, “Mulai Perubahan dalam 48 Jam”, akan mencoba menjangkau kaum muda Turki, kata Direktur Komunikasi Fahrettin Altun di Twitter.

"Kami menyerukan perubahan dengan berhenti merokok," ungkap Altun.

Video kampanye yang dibagikan Altun mengatakan, "48 jam sudah cukup untuk berhenti merokok dan mulai hidup sehat."

Setiap kali Anda memiliki keinginan untuk meninggalkan rokok, alihkan perhatian Anda dengan minum susu, berolahraga, minum air, makan buah, menelepon teman, ujar dia.

“Kementerian Kesehatan kita dan instansi terkait bekerja secara efektif untuk memerangi tembakau dan produk tembakau,” kata Altun.

"Mari kita mulai perubahan untuk kehidupan yang lebih baik," tambah dia, mencatat bahwa berhenti merokok bahkan lebih penting selama pandemi virus korona.

Video itu juga menyertakan pesan audio dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan: "Mari bergandengan tangan untuk menyelamatkan rakyat kita dari ancaman tembakau."

Penggunaan tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain membatasi merokok di tempat umum yang tertutup, Turki juga telah mengadopsi kemasan polos untuk semua produk tembakau.

Baca juga:

Menaker Ida: Iuran JKP Dibayar Pemerintah, Sudah Bayar Rp 6 Triliun

Pemerintah Naikkan Kapasitas WFO dan Tempat Wisata Jadi 50%

Kasus Covid-19 Omicron pada Anak di Kota Surabaya Didominasi Usia 5-17 Tahun

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-luncurkan-kampanye-berhenti-merokok/2498455
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler