Satgas: Mayoritas Kasus Covid-19 Meninggal Punya Riwayat Komorbid Diabetes

Pasien gejala berat atau kritis memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi.

ANTARA/M Risyal Hidayat
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada beberapa jenis penyakit penyerta (komorbid) yang bisa meningkatkan risiko kematian saat terpapar Covid-19. (Foto: TPU Rorotan, Jakarta)
Rep: Fauziah Mursid  Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada beberapa jenis penyakit penyerta (komorbid) yang bisa meningkatkan risiko kematian saat terpapar Covid-19. Untuk kasus secara nasional, kata dia, data menunjukkan mayoritas kasus positif meninggal paling banyak adalah mereka yang memiliki komorbid diabetes melitus.

Baca Juga


"Faktanya secara nasional, berdasarkan data yang diakses dari rumah sakit online per tanggal 13 Februari 2022, tercatat pertama, mayoritas kasus positif yang meninggal dikontribusikan oleh komorbid diabetes melitus," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) 2022, jenis penyakit tersebut, yakni kanker, gangguan ginjal, hati, paru-paru yang kronis, gangguan neurologis, diabetes melitus tipe 1 dan 2, gangguan jantung dan pembuluh darah, infeksi HIV, gangguan sistem kekebalan tubuh, obesitas, thalasemia dan beberapa gangguan kesehatan.

Wiki melanjutnya, data menunjukkan bahwa 15 persen kasus kematian terjadi pada pasien yang memiliki riwayat komorbid lebih dari satu jenis penyakit. Ia menjelaskan, sebuah studi di rumah sakit di India juga menemukan lebih dari 90 persen pasien dengan lebih dari dua jenis komorbid meninggal dunia dibandingkan kasus positif yang hanya memiliki satu sampai dengan komorbid saja.

Selain itu, Wiku mengatakan, mayoritas kasus positif yang mengalami gejala berat atau kritis memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi. Sebesar 19 persen dari mayoritas tersebut memiliki lebih dari satu jenis penyakit.

Karena itu, Wiku mengingatkan seluruh masyarakat termasuk mereka yang memiliki komorbid atau orang di sekitarnya, wajib berperan untuk melaporkan kasus positif pada kelompok rentan agar dapat ditangani secara dini.

"Bagi kasus positif mengidap komorbid atau orang di sekitarnya dimohon untuk segera menghubungi tenaga kesehatan walaupun gejala yang dirasakan tergolong ringan demi perawatan yang lebih efektif dan cepat," kata Wiku.

Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki komorbid untuk menyegerakan upaya vaksinasi baik dosis 1, 2, atau booster. Namun, dengan tetap mengkonsultasikan kondisi kesehatannya sebelum divaksinasi melalui fasilitas kesehatan terdekat.

"Pada prinsipnya seluruh masyarakat wajib berhati-hati dalam beraktivitas, termasuk bagi orang tidak termasuk kategori rentan ini. Kita perlu membangkitkan sikap tenggang rasa dengan berusaha saling melindungi karena virus dapat dibawa oleh siapapun baik oleh yang rentan maupun yang tidak," kata Wiku.

Sementara itu, kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali naik. Satgas Covid-19 mencatat penambahan 57.049 kasus Covid-19 pada hari ini. Sehari sebelumnya atau pada Senin (14/2/2022) kemarin, Satgas Covid-19 mencatat 36.501 kasus. 

Meskipun kasus konfirmasi melonjak, angka kasus kematian Covid-19 berkurang menjadi 134 dalam 24 jam terakhir dibandingkan 145 kematian kemarin. Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona bertambah 26.747. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler