Harga Kedelai Mahal dan Minyak Goreng Langka, Pengrajin Tahu di Aceh Tutup

Selain mahal, kedelai juga sulit didapat membuat usaha tahu gulung tikar.

Prayogi/Republika.
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (3/1).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah pengrajin tahu di Kota Banda Aceh dan sekitarnya menutup usahanya. Hal itu karena semakin mahalnya harga kedelai yang menjadi bahan baku makanan tradisional tersebut.

Baca Juga


Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar mengatakan, selain harga semakin mahal, pengrajin tahu juga kesulitan mendapatkan kacang kedelai. "Selain harga mahal, kacang kedelai juga sulit didapat. Akibatnya, sejumlah pengrajin tahu terpaksa menutup usahanya karena ketiadaan bahan baku," kata Mulizar di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu (16/2/2022).

Mulizar mengatakan, harga kacang kedelai saat ini mencapai Rp 11.500 per kilogram. Harga tersebut dianggap mahal karena tidak bisa ditutupi dengan harga produksi. "Harga jual tahu sulit dinaikkan karena berdampak pada daya beli masyarakat. Kalau harga tahu dinaikkan, dikhawatirkan tidak ada yang beli. Akibatnya, ada beberapa pengrajin tahu terpaksa menghentikan usahanya," kata Mulizar.

Sedangkan pengrajin tahu yang masih bertahan, kata Mulizar, terpaksa menyiasati dengan mengurangi ukuran tahu yang diproduksi. Seperti menipiskan ketebalan hingga mengurangi bahan baku kedelai. Kalau tidak, sambung dia, usaha tahu sulit bertahan.

Apalagi sekarang ini masyarakat membeli tahu terus berkurang seiring langkanya minyak goreng di pasaran. "Kami berharap pemerintah bisa membantu permasalahan dihadapi pengrajin tahu. Usaha yang bertahan hanya untuk menyelamatkan tenaga kerja saja," kata Mulizar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler