Gagalkan Penalti Messi, Kiper Madrid: Gaya Dia Sudah Saya Pelajari Sejak Lama

Courtois sudah sering menghadapi Messi di La Liga.

AP/Francois Mori
Penjaga gawang Real Madrid Thibaut Courtois (kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah ia menyelamatkan tembakan penalti oleh pemain PSG Lionel Messi (bawah) selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Paris Saint Germain dan Real Madrid di Parc des Princes stadion, di Paris, Prancis, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB .
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Thibaut Courtois mengungkapkan cara bagaimana dia menggagalkan penalti dari Lionel Messi dalam kekalahan 0-1 dari Paris Saint-Germain di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB. Tapi ia juga frustrasi dengan gol menit akhir dari Kylian Mbappe. 

Baca Juga


Real berada di ambang menuju ke leg kedua melawan PSG dengan skor seimbang setelah Courtois menggagalkan Messi dari titik penalti tepat setelah satu jam. 

Namun, Mbappe mematahkan hati Real dengan mencetak gol di menit akhir untuk memberi raksasa Prancis keunggulan tipis jelang leg kedua di Bernabeu. Dan gol di menit akhir itu bisa berakibat fatal bagi harapan Real untuk menambah jumlah 13 gelar Eropa mereka yang luar biasa. 

Berbicara setelah pertandingan, Courtois mengungkapkan pemikirannya menjelang adu penalti dengan Messi. "Jelas dia melakukan banyak tendangan penalti, jadi sulit untuk menebak dengan benar," kata mantan kiper Chelsea itu kepada BT Sport, dikutip dari Express, Rabu (16/2/2022). 

Ia mengaku telah banyak mempelajari tendangan penalti Messi. "Dia melewatkan beberapa di sisi ini, jadi saya pikir jelas dia akan ke kiri. Mungkin ke tengah, dia mencetak satu gol melawan Leipzig. Saya baru saja berkata 'oke, kita ke kiri', dan saya melakukan penyelamatan yang bagus," ungkapnya. 

Kepahlawanan Courtois tampaknya sudah cukup untuk memastikan Real menuju ke leg kedua dengan skor seimbang sebelum intervensi Mbappe yang terlambat. Dan kiper Belgia itu tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya setelah peluit akhir dibunyikan. 

"Ya, agak menyebalkan, kami kehilangan bola di lini tengah dan dia dengan mudah melepaskan diri dari dua pemain," kata dia. 

"Saya harus menutup sudut sehingga saya turun secepat mungkin untuk memblokir sisi rendah, di mana dia suka menembak ada di sisi kiri, tetapi bola masuk tepat di ruang yang tepat di bawah tubuh saya. Sulit untuk menerima setelah pertandingan seperti itu," ujar dia menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler